Potret Doha al-Attar, Pengungsi Palestina yang Berinisiatif Mengajar di Tengah Reruntuhan

Perang antara Israel dan milisi Hamas yang telah berlangsung lebih dari setahun juga membuat seluruh aktivitas pendidikan terhenti. Kondisi ini membuat ratusan ribu anak di Gaza tak lagi punya tempat belajar. Situasi ini memantik Doha al-Attar (30) yang juga seorang ibu dari empat anak berinisiatif mengelola sebuah ruang belajar untuk anak-anak di sekitar lokasi tempat ia mengungsi. Untuk mendukung kegiatan belajar bagi anak-anak pengungsi, Doha al-Attar membuka kelas di antara reruntuhan bangunan. Doha al-Attar, yang berasal dari Rafah, mengatakan kegiatan ini merupakan inisiatif pribadinya yang bertujuan melanjutkan pendidikan dan mendukung anak-anak untuk tetap belajar.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 06 Des 2024, 18:45 WIB
Potret Doha al-Attar, Guru Palestina yang Tetap Mengajar di Tengah Reruntuhan Gedung
Perang antara Israel dan milisi Hamas yang telah berlangsung lebih dari setahun juga membuat seluruh aktivitas pendidikan terhenti. Kondisi ini membuat ratusan ribu anak di Gaza tak lagi punya tempat belajar. Situasi ini memantik Doha al-Attar (30) yang juga seorang ibu dari empat anak berinisiatif mengelola sebuah ruang belajar untuk anak-anak di sekitar lokasi tempat ia mengungsi. Untuk mendukung kegiatan belajar bagi anak-anak pengungsi, Doha al-Attar membuka kelas di antara reruntuhan bangunan. Doha al-Attar, yang berasal dari Rafah, mengatakan kegiatan ini merupakan inisiatif pribadinya yang bertujuan melanjutkan pendidikan dan mendukung anak-anak untuk tetap belajar.
Foto yang dipublikasikan pada 4 Desember 2024 menunjukkan seorang guru Palestina, Doha al-Attar (30) saat memberi pelajaran kepada anak-anak di sebuah ruang kelas yang rusak parah di Khan Yunis, wilayah selatan Jalur Gaza. (Bashar TALEB/AFP)
Agresi militer Israel yang tanpa henti di wilayah Gaza telah menghancurkan berbagai bangunan, termasuk sekolah-sekolah. (Bashar TALEB/AFP)
Perang antara Israel dan milisi Hamas yang telah berlangsung lebih dari setahun juga membuat seluruh aktivitas pendidikan terhenti. Kondisi ini membuat ratusan ribu anak di Gaza tak lagi punya tempat belajar. (Bashar TALEB/AFP)
Situasi ini memantik Doha al-Attar (30) yang juga seorang ibu dari empat anak berinisiatif mengelola sebuah ruang belajar untuk anak-anak di sekitar lokasi tempat ia mengungsi. (Bashar TALEB/AFP)
Doha al-Attar, yang berasal dari Rafah, mengatakan kegiatan ini merupakan inisiatif pribadinya yang bertujuan melanjutkan pendidikan dan mendukung anak-anak untuk tetap belajar. (Bashar TALEB/AFP)
Untuk mendukung kegiatan belajar bagi anak-anak pengungsi, Doha al-Attar membuka kelas di antara reruntuhan bangunan. (Bashar TALEB/AFP)
Meski sebagian besar infrastruktur pendidikan di Gaza hancur akibat perang, namun semangat belajar anak-anak tidak padam. (Bashar TALEB/AFP)
Saat ini, hampir seluruh anak di Gaza terlantar pendidikannya. (Bashar TALEB/AFP)
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (9/9/2024), Stephane Dujarric mengatakan bahwa lebih dari 600.000 anak di Gaza kehilangan akses ke pendidikan formal untuk tahun ajaran baru tahun ini. (Bashar TALEB/AFP)
Sementara itu, sudah lebih dari 90 persen gedung sekolah di Gaza rusak akibat pengeboman Israel. (Bashar TALEB/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya