Krisis Pangan di Gaza, Rintih Tangis Anak-anak Pengungsi Palestina Saat Antre Makanan

Krisis pangan yang berujung pada bencana kelaparan membuat anak-anak pengungsi Palestina di wilayah Khan Yunis, selatan Gaza harus ikut berjuang antre untuk mendapatkan makanan. Sejumlah anak-anak ikut berdesakan sambil menggenggam wadah untuk mendapatkan jatah makanan yang dibagikan di sebuah dapur umum. Sebelumnya, Program Pangan Dunia (WFP) mengeluarkan peringatan akan ancaman kelaparan yang tinggi di Gaza, terutama saat musim dingin tiba.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 06 Des 2024, 20:15 WIB
Krisis Pangan di Gaza, Rintih Tangis Anak-anak Pengungsi Palestina Saat Antre Makanan
Krisis pangan yang berujung pada bencana kelaparan membuat anak-anak pengungsi Palestina di wilayah Khan Yunis, selatan Gaza harus ikut berjuang antre untuk mendapatkan makanan. Sejumlah anak-anak ikut berdesakan sambil menggenggam wadah untuk mendapatkan jatah makanan yang dibagikan di sebuah dapur umum. Sebelumnya, Program Pangan Dunia (WFP) mengeluarkan peringatan akan ancaman kelaparan yang tinggi di Gaza, terutama saat musim dingin tiba.
Seorang anak perempuan Palestina menunggu dalam antrean untuk menerima makanan di luar pusat distribusi di selatan Khan Yunis pada 6 Desember 2024. (BASHAR TALEB/AFP)
Krisis pangan yang berujung pada bencana kelaparan membuat anak-anak pengungsi Palestina di wilayah Khan Yunis, selatan Gaza harus ikut berjuang antre untuk mendapatkan makanan. (BASHAR TALEB/AFP)
Di sebuah dapur umum di Khan Yunis, wilayah selatan Gaza, anak-anak harus bersaing dengan orang-orang dewasa untuk mendapatkan jatah makan. (BASHAR TALEB/AFP)
Sejumlah anak-anak ikut berdesakan sambil menggenggam wadah untuk mendapatkan jatah makanan yang dibagikan. (BASHAR TALEB/AFP)
Sebelumnya, Program Pangan Dunia (WFP) mengeluarkan peringatan akan ancaman kelaparan yang tinggi di Gaza, terutama saat musim dingin tiba. (BASHAR TALEB/AFP)
Ancaman kelaparan di Gaza masih terus berlanjut, seiring berkurangnya bantuan dan menjelang musim dingin. (BASHAR TALEB/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya