Liputan6.com, Jakarta - Dalam pertemuan penting yang digelar di Istana Negara, delegasi pengusaha Jepang dari Japan-Indonesia Association (Japinda) bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan ini diakhiri dengan jamuan santap siang bersama yang turut dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026, Arsjad Rasjid serta anggota Japan Chamber of Commerce and Industry (JJC).
Advertisement
Arsjad Rasjid menegaskan bahwa sinergi lintas sektor, kolaborasi global dan kepastian hukum adalah elemen kunci untuk menarik investasi asing.
“Kepastian hukum memberikan rasa aman kepada investor, sementara kolaborasi memastikan investasi memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak. Ini adalah fondasi utama untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia,” ujar Arsjad, Jumat (6/11).
Menurut Arsjad pertemuan ini berfokus pada penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang, terutama di sektor strategis seperti manufaktur, energi terbarukan dan teknologi.
Jepang, sebagai salah satu investor terbesar Indonesia, diharapkan terus menjadi mitra utama dalam transformasi ekonomi Indonesia.
Arsjad juga mengingatkan bahwa sebelumnya Kadin Indonesia telah meluncurkan White Paper arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi2024-2029 yang memberikan panduan strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
“White Paper ini adalah langkah konkret untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, termasuk reformasi regulasi dan pemanfaatan teknologi,” tambah Arsjad.
Kolaborasi
Masih menurut Arsjad, kolaborasi Indonesia dengan Jepang harus menjadi contoh kerja sama global yang saling menguntungkan.
Dalam pertemuan tersebut Arsjad Rasjid juga menyampaikan komitmen penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
“Untuk menarik investasi, kita perlu memastikan stabilitas ekosistem bisnis melalui kebijakan yang pro-investasi dan mendukung sinergi lintas sektor.Kepastian hukum menjadi fondasi utama dalam membangun kepercayaan investor,” tandas Arsjad.
Advertisement