Teknologi NEDA untuk Dekarbonisasi di Sektor Migas

Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pengendalian injeksi CO2 secara real-time melalui satelit.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2024, 21:06 WIB
National Energy Services Reunited (NESR).

Liputan6.com, Jakarta - National Energy Services Reunited (NESR), perusahaan global penyedia jasa minyak dan gas (migas) meluncurkan Aplikasi Lingkungan dan Dekarbonisasi NERS (NEDA) untuk mendukung Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS), terutama dalam Enhanced Oil Recovery (CO2-EOR).

Peluncuran NEDA memperkuat posisi NESR sebagai pemimpin industri sekaligus menegaskan komitmennya terhadap target nol emisi karbon (net zero) Indonesia.

Selama dua tahun terakhir, NESR telah menjadi mitra teknologi terpercaya Pertamina, mendukung inisiatif energi berkelanjutan. Beberapa keberhasilan mencakup penyelesaian proyek CO2-EOR di lapangan Jatibarang dan Sukowati, yang meningkatkan produksi minyak sambil mengurangi emisi karbon.

Teknologi injeksi CO2 yang diterapkan selaras dengan praktik global untuk masa depan energi rendah karbon. Melanjutkan sukses sistem "huff and puff" di lapangan Jatibarang, NESR kini memperluas penerapan teknologi NEDA ke skala lebih besar di lapangan Sukowati.

Melalui PT NPS Energy Indonesia, NESR mengintegrasikan teknologi mutakhir dan tenaga kerja lokal untuk mengoptimalkan proses produksi energi. Integrasi NEDA ke dalam sistem CO2-EOR menjadi tonggak penting, mencerminkan komitmen NESR terhadap solusi inovatif dan pemberdayaan tenaga kerja lokal.

Presiden Direktur PT NPS Energy Indonesia, Pande Gede Herry Susanta, menjelaskan sebagai pelopor CCUS di Indonesia sejak 2022, NESR berada di garis depan inisiatif ini.

"Kami menerapkan pendekatan bertahap, mulai dari studi awal, uji coba, hingga skala penuh untuk memastikan keberhasilan proyek," katanya.

Hasil positif di lapangan Sukowati menjadi bukti efektivitas teknologi NEDA dalam meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi emisi karbon.

Proyek ini juga didukung teknologi kunci seperti Data Acquisition and Real-Time Analyzer (DARATM), yang dirancang di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pengendalian injeksi CO2 secara real-time melalui satelit.

Selain itu, penggunaan pompa CO2 bertekanan tinggi, indirect automated heaters (INDAHTM), tangki ISO, dan virtual-pipeline™ memastikan efisiensi operasional yang optimal.

 


Penguatan Inisiatif ESG dan Ekspansi ke Indonesia

Pada 2021, NESR meluncurkan segmen ESG Impact dalam agenda Future Investment Initiative di Riyadh, Arab Saudi. Inisiatif ini bertujuan mengatasi perubahan iklim melalui konservasi air, perlindungan akuifer, dan pengurangan metana.

Sebagai pemain utama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), NESR kini memperluas jangkauannya ke Asia, dengan Indonesia sebagai pasar strategis.

Dengan potensi besar dalam energi terbarukan seperti geothermal dan teknologi pengolahan air, Indonesia menjadi fokus utama ekspansi NESR.

Peluncuran NEDA pada 2024 bertujuan mempercepat penerapan teknologi dekarbonisasi di sektor migas dan memastikan produksi energi yang lebih berkelanjutan.

"Sejak 2022, implementasi CO2-EOR telah menunjukkan hasil yang nyata, melampaui batas teoritis. Dengan dukungan teknologi canggih dan platform inovatif seperti NEDA, kami berkomitmen memimpin transisi energi rendah karbon di Indonesia," pungkas Pande.

Inisiatif ini menegaskan peran NESR dalam mentransformasi sektor migas secara global, sekaligus memperkuat komitmennya terhadap inovasi dan kolaborasi untuk masa depan energi yang lebih bersih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya