Mengenal Diet Timun yang Sukses Turunkan 11 Kg Berat Badan dalam 2 Bulan

Ada dua aturan sederhana yang harus diikuti dalam menerapkan diet timun demi menurunkan berat badan.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Des 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi diet timun (dok. Pixabay.com/stevepb/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala chef di restoran Jepang berbintang dua Michelin Buntokuyama, Nozaki, menganjurkan metode "menurunkan berat badan dengan mentimun," yang terdiri dari dua aturan sederhana. Pertama, makan satu hingga dua timun sebelum setiap makan, lalu kunyah setiap gigitan setidaknya 20 kali.

Strategi ini memungkinkan Anda tetap menikmati makanan rutin, asalkan asupan tersebut terdiri dari makanan sehat, dan meningkatkan hasil melalui olahraga, melansir VN Express, Jumat, 6 Desember 2024. Berasal dari Fukushima, sebuah prefektur di timur laut Jepang yang terkenal dengan mentimunnya, Nozaki tumbuh dengan memakan mentimun mentah.

Menurut dia, timun membantunya mengendalikan nafsu makan dan mengurangi keinginan ngemil. Ide menggunakan mentimun untuk menurunkan berat badan secara khusus muncul di benak Nozaki setelah pemeriksaan medisnya pada 2011 yang menunjukkan bahwa ia menderita penyakit hati berlemak dan kolesterol tinggi.

Kondisi tersebut mendorongnya mengembangkan strategi penurunan berat badan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Nozaki mulai mengonsumsi mentimun kapan pun ia merasa lapar, bahkan terkadang mengganti sarapan dan makan malam dengan tanaman tersebut.

"Hasilnya, berat badan saya turun 11 kg dalam dua bulan, lebih sering buang air kecil, dan perut saya mengecil," jelasnya. Nozaki menambahkan bahwa ia telah mempertahankan berat badannya selama hampir lima tahun dan tidak pernah naik lagi.

Ia telah mendokumentasikan metode ini dalam bukunya "Kyuuri Taberu dake Diet" (Diet Hanya Menggunakan Mentimun)" yang membagikan pengalaman pribadinya dan berbagai resep timun. Banyak orang enggan mencoba diet ketat untuk menurunkan berat badan, dan metode "penurunan berat badan dengan mentimun" menawarkan alternatif yang layak.

 


Berbagai Macam Mentimun

Ilustrasi diet mentimun. (dok. Pixabay.com/kalhh/Putu Elmira)

Maruyama Karina, seorang pemain sepak bola perempuan, mengungkap bahwa ia kehilangan 6,6 kg dan memangkas 7,5 cm dari lingkar pinggangnya setelah tiga minggu mengikuti metode diet mentimun. Mantan anggota Morning Musume Fukuda Asuka juga mencobanya, dan mengalami hasil yang positif.

Mentimun membantu penurunan berat badan karena mengandung enzim yang meningkatkan metabolisme lemak. Enzim-enzim ini peka terhadap panas, sehingga mentimun mentah jadi bentuk yang ideal untuk dikonsumsi.

Selain itu, timun kaya akan kalium yang bertindak sebagai diuretik untuk membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi retensi air, serta pembengkakan. Dengan hanya 45 kalori per 300 gram mentimun, bahan ini sangat cocok untuk dimakan mentah, dibuat salad, sandwich, atau sebagai lauk pengganti makanan berkalori tinggi.

Kandungan serat dalam mentimun membantu mengatur kesehatan usus, mencegah sembelit, serta menghambat lonjakan cepat kadar gula darah dan kolesterol. Timun juga mengandung vitamin C dan beta-karoten, yang bermanfaat bagi pembuluh darah, selaput lendir, dan kesehatan kulit. Mentimun bahkan dapat membantu mencegah kulit kering saat diet.


Kunci Keberhasilan Diet

Ilustrasi diet untuk menurunkan berat badan. (foto: Pinterest/Sustain Health).

Ketika diet untuk menurunkan berat badan, kebijaksanaan konvensional mengatakan seseorang harus berada dalam mode defisit kalori. Jika makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, berat badan Anda bertambah, jika makan lebih sedikit kalori, berat badan Anda turun.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kebijaksanaan konvensional: kalori masuk/kalori keluar, benar adanya. "Itu bukan satu-satunya, tapi yang utama. Sebagian besar penyebabnya adalah diet, bukan olahraga, karena olahraga membuat Anda lebih lapar dan mengonsumsi lebih banyak kalori," profesor kedokteran Rehnborg Farquhar di Universitas Stanford, Christopher Gardner, mengatakan pada pala koresponden medis CNN Dr. Sanjay Gupta di podcast Chasing Life, dikutip Selasa, 9 April 2024.

Gardner, yang juga direktur studi nutrisi di Stanford Prevention Research Center, telah menghabiskan waktu puluhan tahun mempelajari nutrisi dan pola makanan. Ia mengatakan, analisis yang sangat metodis dan komprehensif terhadap sekitar 20 pola makan berbeda diterbitkan bersama American Heart Association, American College of Cardiology, dan Obesity Society pada 2013.

 


Pilih Diet Paling Tepat

Ilustrasi menu diet. (Foto: Cookpad/@rindu_dapur)

"Pada akhirnya, kata mereka, intinya adalah pada setiap diet ini, orang menurunkan berat badan ketika terjadi defisit kalori. Itu adalah salah satu kesimpulan utamanya, dan sesederhana itu," sebut Gardner. Namun, Gardner akan jadi orang pertama yang mengatakan bahwa ada banyak perbedaan penting untuk melakukan diet.

Ia menyambung, "Kunci dari defisit kalori adalah dengan segera menghentikan waktu makan agar tidak makan berlebihan dan memberi waktu yang cukup lama hingga waktu makan berikutnya, sehingga Anda dapat mengimbangi defisit kalori dalam beberapa jam ke depan."

Pakar itu mengatakan, ia sekarang percaya bahwa sebagian besar keberhasilan penurunan berat badan disebabkan rasa kenyang, dan mengingat apa yang membuat orang kenyang bisa sangat bervariasi. Salah satunya, singkirkan asupan yang disebut Gardner sebagai "karbohidrat jelek."

Anda tidak bisa begitu saja menghilangkan semua kalori dari karbohidrat berkualitas rendah tanpa mengganti setidaknya sebagian darinya. "Beralihlah pada menambahkan makanan kaya serat," kata Gardner, sambil menyebutkan makanan, seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan buah-buahan.

Selain serat, tambahkan pula "sumber lemak tidak jenuh, seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur, ikan berlemak, dan yogurt lemak utuh" ke dalam diet harian, menurut pakar itu.

Infografis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Diet. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya