Liputan6.com, Jakarta - CEO UnitedHealthCare, Brian Thompson ditembak mati pada Rabu, 4 Desember 2024 di luar hotel Hilton Midtown di Manhattan, New York, tempat perusahaan itu selenggarakan acara investor day.
Mengutip CBS, Sabtu (7/12/2024), Brian Thompson (50) diangkat menjadi CEO UnitedHealtcare, divisi asuransi grup UnitedHealth pada April 2021.
Advertisement
Ia pertama kali bergabung dengan grup UnitedHealth pada 2004 dan sebelumnya menjabat sebagai CEO program pemerintah tersebut, termasuk medicare dan pertanggungan pensiunan, serta program komunitas dan negara bagian yang menyediakan Medicaid dan tanggung jawab lainnya kepada jutaan orang.
Pada peran terbarunya sebagai CEO UnitedHealthcare, ia bertanggung jawab untuk memimpin seluruh bisnis perusahaan yang bersifat global, pemberi kerja, individu, spesialisasi dan manfaat pemerintah, demikian pernyataan dari Perseroan pada pengumuman pengangkatan Thompson pada 2021.
“Pengalaman, hubungan, dan nilai-nilai Brian Thompson membuatnya sangat cocok untuk membantu UnitedHealthcare meningkatkan cara kerja perawatan kesehatan bagi konsumen, dokter, pemberi kerja, pemerintah, dan mitra kami lainnya yang mengarah pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ujar CEO UnitedHealth Group Andrew Witty saat itu.
Brian Thompson memegang posisi lain selama 20 tahun di perusahaan tersebut, termasuk Chief Financiel Officer untuk bisnis UnitedHealthcare Employer and Individual, Community and State and Medicare, dan bisnis pensiun.
Ia juga menjabat sebagai pengawas keuangan untuk bisnis UnitedHealthcare Employer and Individual dan menjadi direktur di divisi pengembangan korporat perusahaan itu.
CEO yang Rendah Hati
Brian Thompson dikenal sebagai CEO yang rendah hati. Pada pertemuan investor tahun lalu, ia memaparkan mengenai peralihan UnitedHealth ke perawatan berbasis nilai, membayar dokter dan pengasuh lainnya untuk menjaga pasien tetap sehat daripada fokus pada perawatan mereka saat sakit.
"Perawatan kesehatan seharusnya lebih mudah bagi masyarakat," ujar Thompson saat itu.
"Kami menyadari tantangannya. Namun, menavigasi masa depan melalui perawatan berbasis nilai membuka situasi di mana, keluarga tidak harus membuat keputusan sendiri,” ia menambahkan.
Pada 2023, Thompson memperoleh total kompensasi sebesar USD 10,2 juta atau sekitar Rp 161,76 miliar (asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.859), menurut pengungkapan oleh UnitedHealth Group.
Sebelum bergabung dengan grup UnitedHealth, Thompson bekerja sebagai akuntan publik bersertifikat di firma akuntansi PwC, menurut situs jejaring Linkedln.
Ia lulus dari University of Iowa pada 1997 dengan gelar sarjana dalam administrasi bisnis. Thompson tinggal di Maple Grove, Minnesota.
Setelah penembakan itu, UnitedHealthcare membatalkan pertemuannya pada Rabu, 4 Kamis 2024 dengan sejumlah analis dan investor wall street yang telah dijadwalkan untuk dihadiri Thompson.
"Kami sangat sedih dan terkejut atas meninggalnya teman dan kolega kami Brian Thomson, CEO UnitedHealthcare,” ujar UnitedHealth dalam sebuah pernyataan.
“Brian adalah kolega dan teman yang sangat dihormati oleh semua orang yang bekerja dengannya.Kami bekerja sama erat dengan Departemen Kepolisian New York dan meminta kesabaran dan pengertian Anda selama masa sulit ini. Hati kami tertuju pada keluarga Brian dan semua orang yang dekat dengannya,”
Advertisement
Respons Mantan Kolega
Di Linkedln, mantan kolega menggambarkan Thompson sebagai pemimpin yang ramah dan popular.
"Brian Thompson sangat cerdas dan ramah, seorang pria yang dapat memahami kompleksitas perawatan kesehatan dan menjelaskan dengan istilah yang sederhana dan mudah dipahami, sesuai dengan pendidikannya di Iowa," ujar Vice President of Communications UnitedHealth Group dari 2015-2018, Matt Burns.
Adapun Thompson meninggalkan seorang istri Paulette Thompson dan dua putra.
"Kami sangat terpukul mendengar tentang pembunuhan terhadap Brian yang kami cintai,” ujar sang istri dalam sebuah pernyataan kepada CBC News melalui saudara perempuannya.
"Brian adalah pria yang sangat penyayang, murah hati, dan berbakat yang benar-benar menjalani hidup sepenuhnya dan menyentuh banyak kehidupan. Yang terpenting, Brian adalah ayah yang sangat penyayang bagi kedua putra kami dan akan sangat dirindukan. Kami menghargai harapan baik Anda dan meminta privasi sepenuhnya saat keluarga kami melewati masa sulit ini."