Liputan6.com, Jakarta - Setelah mencuri perhatian Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Utusan khusus Prabowo, Gus Miftah kini jadi sorotan media Singapura.
Channel News Asia (CNA) yang dikutip Sabtu (7/12/2024) menyorot aksi utusan khusus Prabowo, Gus Miftah mengundurkan diri setelah geger karena ia menyebut pedagang kaki lima 'bodoh'.
Advertisement
"Seorang utusan khusus presiden dan penceramah selebriti yang dikecam setelah video viral dirinya mengejek penjual es teh di acara keagamaan massal, telah mengundurkan diri dari jabatan resminya setelah mendapat kemarahan publik," tulis media Singapura tersebut.
"Miftah Maulana Habiburrahman - juga dikenal sebagai Gus Miftah - mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembangunan Sarana Keagamaan dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat (6 Desember) di Yogyakarta," sorot media tersebut.
Setelah video Gus Miftah menghina penjual es teh dirilis awal minggu ini, hal itu mendominasi berita utama, para analis berpendapat bahwa kredibilitas Miftah sebagai utusan presiden dapat menjadi "beban" bagi pemerintahan Prabowo Subianto.
“Ia harus diberhentikan karena dapat menjadi beban bagi pemerintah, kabinet, dan citra Bapak Prabowo karena apa yang ia katakan bertentangan (dengan pendekatan pemerintah saat ini)”, kata pengamat politik Agung Baskoro, dari lembaga Trias Politika Strategis, kepada CNA.
Agung Baskoro menambahkan bahwa perkataan Bapak Miftah berpotensi merusak citra pro-rakyat yang selama ini ditonjolkan oleh Bapak Prabowo, terutama melalui berbagai inisiatif populis seperti program makanan bergizi gratis serta upaya penghapusan utang bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) dan petani.
Hingga 6 Desember, lebih dari 318.480 netizen telah menandatangani petisi yang diluncurkan pada 4 Desember melalui platform change.org yang menyerukan pemecatan Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden, sementara banyak komentar membanjiri akun media sosial Prabowo dengan menggunakan tagar “#boycottmiftah” dan “#firemiftah”.
Komentar Netizen juga Jadi Sorotan Media Singapura
“Banyak sekali guru agama yang baik di Indonesia, tetapi mengapa Anda harus memilih Bapak Miftah?” Seorang netizen meninggalkan komentar di Instagram Prabowo pada hari Kamis (5/12) yang dkutip CNA.
"Dengarkan suara rakyatmu, pecat (Pak) Miftah," tulis komentar lainnya pada hari Kamis itu pula yang juga disorot CNA.
Dalam video yang kemudian viral, Gus Miftah secara terbuka menyebut seorang penjual es teh "bodoh" dan kemudian menertawakannya di sebuah acara keagamaan yang dihadiri oleh ratusan pengikut sang penceramah di Magelang, Jawa Tengah.
"Apa Anda masih punya banyak es teh? Jual saja di sana, dasar bodoh," kata Miftah di atas panggung dalam video yang viral.
Dalam rekaman tersebut, terlihat pula penjual es teh, "Pak Sunhaji", yang membawa minuman di atas kepalanya sambil mendesah saat dikelilingi oleh pengikut Miftah yang ikut tertawa.
Netizen mengecam keras ucapannya yang merendahkan, yang dianggap merendahkan mereka yang berusaha mencari nafkah di negara ini.
Advertisement
PM Malaysia Anwar Ibrahim Sorot Tokoh Agama Bersikap Angkuh
Dalam sebuah acara resmi yang disiarkan publik, Anwar Ibrahim menyoroti kasus ini dengan kritik tajam.
"Di Indonesia, beberapa hari yang lalu ini, riuh media sosial karena seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual es teh," ujar Anwar, dari pidatonya dalam rapat bulanan Kementerian Keuangan Malaysia, yang dikutip Jumat (6/12/2024).
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap sikap tersebut, yang menurutnya mencerminkan kesombongan, bahkan di kalangan tokoh agama.
Anwar bahkan menyoroti aksi dua pendakwah yang tertawa saat menghina penjual teh itu.
"Ini satu contoh pengalaman bahwa keangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan aja di kalangan orang yang tidak tahu agama tapi orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, aqidah, iman, salat dan sunah (juga memiliki sikap sombong) jika keluar kata-kata penghinaan."
Perdana Menteri Malaysia sejak tahun 2022 itu juga turut memaparkan pentingnya memperhatikan kelompok masyarakat miskin dalam setiap kebijakan negara, termasuk memastikan kesejahteraan mereka hingga ke akar rumput.
"Ini adalah kerangka anggaran dan negara. Meskipun kami menawarkan insentif untuk mendorong pertumbuhan dan menarik investasi, kita juga tidak boleh lupa bahwa manfaatnya harus menjangkau akar rumput dan semua orang," imbuhnya.
Dukungan untuk Penjual Es Teh Sunhaji
Aksi kontroversial yang dilakukan Gus Miftah di sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah, itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral dalam media sosial.
Dalam rekaman itu, terdengar jelas bahwa ia mengolok-olok penjual es teh yang meminta agar dagangannya dibrong habis.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), gobl*k. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata dia dalam video tersebut.
Setelah video tersebut viral, Gus Miftah akhirnya mendatangi lokasi tempat si penjual es teh berjualan untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Dalam video klarifikasi yang diunggah di media sosialnya, Gus Miftah mengaku khilaf dan tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun.
Tindakan ini terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto turut memberikan pernyataan keras terkait insiden tersebut.
Dukungan masyarakat terhadap si penjual es teh juga mengalir deras, dengan banyak yang menilai bahwa penghinaan terhadap profesi apapun tidak dapat dibenarkan, apalagi jika dilakukan oleh tokoh publik yang seharusnya menjadi teladan.
Advertisement