Liputan6.com, Jakarta - Kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan keluarga terutama upaya pencegahan stunting pada anak-anak, hingga kini menjadi perhatian serius berbagai pihak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Karena itu, Bakti Sosial Djarum Foundation dan Milklife serta Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, berkolaborasi menggelar even akbar bertajuk ‘Milklife Festival Keluarga Sehat 2024’.
Dalam rangkaian even di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus sejak Sabtu (7/12/2024) hingga Minggu (8/12/2024), Milklife Festival Keluarga Sehat menghadirkan sejumlah booth yang bisa diakses gratis oleh masyarakat Kota Kretek yang berkunjung.
Baca Juga
Advertisement
Berbagai booth yang tersedia di Milklife Festival Keluarga Sehat 2024, diantaranya Booth Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui.
Dalam booth tersebut, juga dilengkapi sejumlah fasilitas. Seperti pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Hemoglobin (HB), edukasi pijat laktasi, Screening Triple Eliminasi serta senam ibu hamil.
Tak hanya itu saja, juga disediakan booth pelayanan kesehatan balita. Layanan yang disediakan berupa edukasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), screening tumbuh kembang balita dan imunisasi dasar lengkap.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dimeriahkan hiburan permainan untuk anak-anak. Diantaranya playground motorik anak, lomba mewarnai, fun games dan soccer challenge.
Dalam ajang tersebut, juga diselenggarakan talkshow dan edukasi pelayanan kesehatan keluarga bertema ‘Cegah Stunting Sebelum Genting’. Kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan keluarga, terutama pencegahan stunting.
Simak Video Pilihan Ini:
Kolaborasi dengan Pemkab Kudus
Tema tersebut menjadi bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat Kudus, agar bersama-sama berperan mencegah bahaya stunting. Festival kali ini terbuka dan dihadiri ribuan warga, yakni dari remaja putri, pasangan usia subur, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga ibu balita.
Tak pelak, aksi kolaborasi nyata Bakti Sosial Djarum Foundation dan Milklife serta DKK Kudus, mendapat apresiasi dari Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie.
Pemkab Kudus, kata Hasan, mendukung dan mengapresiasi pihak Djarum Foundation yang telah menginisiasi program pencegahan stunting. Yakni baik di lingkungan perusahaan dan kepada masyarakat luas.
Hasan berharap kerja kolaborasi yang baik bersama seluruh stakeholders di Kudus ini, dapat berkontribusi menurunkan angka prevalensi gizi buruk dalam waktu yang cepat.
Hasan mengatakan, peran orang tua sangat krusial dalam mencegah stunting. Sebab sebagai faktor penentu kesehatan anak-anak, mereka harus memiliki pengetahuan yang cakap tentang makanan bergizi, cara pengolahan, hingga aturan makan anak-anaknya.
Karena itu, kata Hasan, Milklife Festival Keluarga Sehat dapat menjadi sarana edukasi yang tepat untuk menjangkau masyarakat khususnya para orang tua.
Sementara itu, Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto menambahkan, Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 merupakan salah satu cara meningkatkan dan memperluas kesadaran tentang pencegahan stunting.
“Milklife Festival Keluarga Sehat juga merupakan salah satu upaya kami membantu pemerintah menekan angka stunting dalam waktu cepat, khususnya Kabupaten Kudus,” ujar Achmad Budiharto.
Budiharto menyadari bahwa angka prevalensi stunting di Kudus cukup tinggi dan sulit turun. Kondisi itu salah satu penyebabnya karena pemahaman masyarakat masih kurang terhadap bahaya dan risiko yang akan menimpa anak-anak mereka.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan edukasi, penanganan, dan pencegahan stunting kepada masyarakat agar semakin waspada terhadap bahaya gizi buruk,” terang Budiharto.
Advertisement
Sejak 2018
Menurut Budiharto, Bakti Sosial Djarum Foundation telah mengawali berbagai program pencegahan stunting sejak tahun 2018. Yakni melalui Gerakan Menjaga Periode Emas (GEMAS), dengan target ibu-ibu pekerja di lingkup karyawan perusahaan.
“Program tersebut telah memantau kehamilan 5.476 ibu, pertumbuhan 8.339 baduta (bawah dua tahun), serta memfasilitasi laktasi 4.715 ibu menyusui,” papar Budiharto.
Budiharto memaparkan bahwa hingga September 2024, prevalensi stunting di dalam internal perusahaan sudah menurun hingga 7,5%, dari awalnya sebesar 18 %.
Budiharto menyebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, yakni stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK).
“Ini adalah pembinaan tumbuh kembang di masa lima tahun pertama kehidupan anak. SDIDTK adalah tindakan memantau pertumbuhan balita agar berkembang secara optimal,” tukasnya.
Di lain sisi, Field Promotion Manager Milklife, Danang Adityo Pramandaru berharap, Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 di Kudus membuat masyarakat semakin sadar akan bahaya yang mengancam anak-anak dengan gizi buruk.
“Harapannya masyarakat di Kabupaten Kudus akan lebih memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak-anak, khususnya di seribu hari pertama kehidupan,” imbuhnya.
Target audience utama Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 ini, lanjut Danang, tidak hanya ibu hamil, ibu menyusui dan balita saja. Namun juga remaja putri dan pasangan subur, karena mereka ini bakal orang tua yang nantinya bertanggung jawab terhadap kecukupan gizi anak-anaknya.
(Arief Pramono)