Liputan6.com, Damaskus - Pasukan pemberontak dilaporkan telah memasuki ibu kota, Damaskus. Dalam sebuah video yang beredar secara daring menunjukkan pasukan tentara Suriah melepaskan seragam mereka di jalan-jalan ibu kota.
Dalam unggahan lainnya, para pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah mulai membebaskan tahanan dari penjara Sednaya, fasilitas penahanan terkenal di dekat Damaskus.
Advertisement
Sednaya dianggap sebagai simbol kebrutalan rezim Assad, tempat di mana puluhan ribu penentang pemerintahan Assad telah menderita penyiksaan dan pelecehan ekstrem.
Penjara tersebut selama bertahun-tahun disebut sebagai "rumah jagal manusia", dikutip dari laman Guardian, Minggu (8/12/2024).
Berikut ini pernyataan Amnesty International tentang fasilitas tersebut:
Penjara Militer Saydnaya terletak 30 km di utara Damaskus, Suriah. Penjara tersebut berada di bawah yurisdiksi menteri pertahanan dan dioperasikan oleh polisi militer. Saydnaya menjadi terkenal karena penggunaan penyiksaan dan kekerasan berlebihan setelah kerusuhan yang dilakukan oleh para tahanan pada tahun 2008. Ada dua bangunan di lokasi Saydnaya, yang jika ditotal dapat menampung 10.000-20.000 tahanan.
Sejak dimulainya krisis di Suriah pada tahun 2011, penjara tersebut telah menjadi tujuan akhir bagi para penentang pemerintah maupun personel militer yang diduga menentang rezim.
Sementara itu, ada laporan bahwa tentara Suriah dan pasukan keamanan telah berangkat ke Bandara Internasional Damaskus, menurut sumber dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris.