6 Fakta Menarik Gunung Sumbing di Jambi yang Memiliki Danau Kawah

Gunung Sumbing di Jambi memiliki puncak yang terdapat kawah vulkanik dan danau kawah dengan lebar 180 meter.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Des 2024, 08:30 WIB
Gunung Sumbing bersebelahan dengan Gunung Masurai dan Gunung Nilo di Jambi, Sumatra Selatan. (Dok: IG @agusejus https://www.instagram.com/p/Brm_CLnA8vs/?igsh=anVxYTZta2o1Z2tj)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sumbing merupakan gunung berapi stratovolcano yang terletak di Provinsi Jambi, Sumatra, Indonesia. Lokasi tepatnya Gunung Sumbing di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Gunung Sumbing Jambi memiliki karakteristik yang menciptakan pesona tersendiri. 

Namanya memang mirip dengan Gunung Sumbing yang ada di Jawa Tengah, namun keduanya memiliki karakteristik dan panorama yang berbeda. Gunung berapi ini memiliki puncak yang terdapat kawah vulkanik dan danau kawah dengan lebar 180 meter. 

Gunung Sumbing di Jambi memiliki ketinggian 2.507 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Masih banyak hal mengenai Gunung Sumbing di Jambi selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Sumbing di Jambi yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu, 8 Desember 2024.

1. Gunung Api Stratovulkano

Sebagai jenis gunung api stratovolcano, bisa digambarkan Gunung Sumbing memiliki struktur gunung api yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan aliran lava. Meski cukup berbahaya sebagai gunung api, Gunung Sumbing tetap menjadi destinasi ideal bagi para pendaki dan pecinta alam yang mencari petualangan di wilayah Sumatra.

Selain Gunung Sumbing di Jambi, salah satu contoh gunung api kerucut di Indonesia adalah Gunung Merapi. Merapi berada di Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Gunung Merapi memiliki bentuk kerucut yang terlihat jelas dan sering mengalami letusan yang bisa mengancam keselamatan penduduk di sekitarnya.


2. Tidak Erupsi Lebih dari 100 Tahun

Gunung Sumbing di Jambi. (Dok: IG @muhammad_mustaqim_ https://www.instagram.com/p/BxCSU8PBidp/?igsh=YXUzcXRqYW1vZHhp)

Gunung Sumbing di Jambi juga hanya pernah tercatat dua erupsi yang terjadi, yaitu pada 1909 dan pada 1921. Gunung Sumbing Jambi telah melewati lebih dari 100 tahun tanpa erupsi.

Keadaan ini menambah misteri dan ketenangan pada pesona alamnya. Sebagai gunung api, tak heran kalau terdapat mata air panas yang ada di barat daya kaki Gunung Sumbing yang ada di Jambi.

3. Flora Fauna Unik Berkat Keberadaan Hutan Tropis

Gunung Sumbing dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat dan kaya akan keanekaragaman hayati. Flora di kawasan ini sangat beragam, dengan berbagai jenis pohon besar, tanaman paku, anggrek liar, serta berbagai tumbuhan endemik lainnya.

Selain itu, fauna yang menghuni kawasan ini juga cukup beragam. Ekosistemnya termasuk berbagai jenis burung, serangga, dan mamalia kecil. Suara gemericik air sungai dan kicauan burung yang menambah kedamaian suasana saat pendakian menuju puncak gunung. 


4. Pilihan Jalur Pendakian ke Gunung Sumbing di Jambi

Pendaki di Gunung Sumbing Jambi. (Dok: YouTube https://youtu.be/7IxUWbEfK34?si=vD29UOyBxWAg-69v)

Mengutip dari laman blog Andiastina, Minggu, 8 Desember 2024, pendakian ke Gunung Sumbing Jambi biasanya dimulai dari desa-desa di sekitarnya, seperti Desa Muara Emat atau Desa Lempur. Jalur pendakian ini menawarkan berbagai tantangan, mulai dari medan yang landai hingga tanjakan yang curam dan berbatu. Setiap jalur memiliki karakteristik dan kesulitan tersendiri dan pendaki dapat memilih jalur yang sesuai. 

Jalur Muara Emat merupakan salah satu jalur yang paling sering digunakan. Jalur ini dimulai dari Desa Muara Emat dan melewati berbagai pos pendakian yang menyediakan tempat untuk beristirahat. Medan yang dilalui cukup bervariasi, dengan jalan setapak yang menanjak serta beberapa bagian berbatu. 

Jalur lainnya yaitu lewat Jalur Lempur yang menawarkan pengalaman menantang. Jalur ini dikenal lantaran medan yang lebih terjal dan curam, namun pemandangan yang ditawarkan sepanjang jalur ini sangat indah. Pendaki bakal melewati hutan lebat, melintasi sungai-sungai kecil, dan melihat berbagai flora dan fauna yang menarik. Jalur ini cocok untuk pendaki yang mencari tantangan ekstra dan petualangan yang lebih intens.


5. Asal-usul Nama Gunung Sumbing dari Cerita Rakyat

Gunung Sumbing di Jambi. (Dok: IG @muhammad_mustaqim_)

Gunung Sumbing Jambi pun memiliki berbagai legenda dan cerita rakyat yang menarik. Salah satu legenda yang terkenal tentang asal-usul nama Sumbing yang berarti retak dalam bahasa lokal. Dari cerita rakyat, gunung ini dulunya merupakan seorang raksasa yang dikutuk menjadi gunung dengan puncak yang retak lantaran kesombongannya.

Di gunung ini ada juga cerita tentang roh-roh penjaga gunung yang diyakini oleh masyarakat setempat. Pendaki sering diberi nasihat agar menghormati alam dan tidak berkata atau bertindak sembarangan selama pendakian. Kepercayaan ini menambah aura mistis serta sakral yang menyelimuti Gunung Sumbing, membuatnya semakin menarik untuk dijelajahi.

6. Akses Menuju Gunung Sumbing

Pendaki Gunung Sumbing, bisa mengambil rute dari Jalan H Bumin Hasan menuju ke arah Gajah Mada di Jeletung. Lalu ambil Jalan Lintas Sumatera ke Raya Boulevard di Mendalo Darat dan langsung menuju Muara Bulian.

Kemudian saat sudah sampai di Muara Tembesi, traveler bisa langsung menuju ke Pulau Rengas selama kurang lebih lima jam dan terus menuju Tanjung Kasri sekitar empat jam sampai akhirnya sampai ke tujuan. Jarak tempuh dari Kota Jambi ke titik awal pendakian sekitar 393 km, dengan waktu tempuh kurang lebih dari 10 jam.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya