Liputan6.com, Jakarta Kejadian orang hilang bisa bermula dari banyak faktor. Namun, keluarga pasti merasa terpuruk kehilangan. Satu-satunya jalan ialah meminta pertolongan ke pihak berwenang.
Dilansir Liputan6.com dari South China Morning Post, Senin (9/12/2024), di China timur, seorang polisi bernama Shang Chaoyang menjadi sosok inspiratif. Selama 16 tahun bertugas, ia menemukan 500 orang hilang dan mempertemukan mereka dengan keluarga. Usahanya melibatkan penggunaan algoritma pencarian hingga analisis DNA yang rumit.
Baca Juga
Advertisement
Shang, 54 tahun, bekerja di kota Shengzhou, provinsi Zhejiang. Ia mengabdikan hidupnya untuk perjuangan mencari keluarga yang terpisah. Pekerjaannya bahkan membuat departemen kepolisian membentuk unit khusus untuk mempercepat pencarian.
Dinding kantornya dipenuhi lebih dari 300 spanduk panji sebagai tanda terima kasih dari keluarga yang telah dibantunya. Semua ini adalah bukti nyata perjuangan tiada henti dalam mencari dan menemukan mereka yang hilang.
Perjuangan Tanpa Batas Demi Keluarga yang Hilang
Shang memulai misinya sebagai relawan pada tahun 2008. Di waktu luangnya, ia membantu orang mencari anggota keluarga yang hilang. Tugas ini menjadi berat meskipun ia memiliki akses ke basis data pemerintah.
Timnya sering menyaring ribuan data yang dikirimkan masyarakat. Kadang, mereka harus mengunjungi banyak keluarga satu per satu untuk mencocokkan informasi. Upaya ini membutuhkan dedikasi dan kesabaran luar biasa.
“Kami tidak bisa menyerah, setiap petunjuk adalah harapan,” ujar Shang dengan nada penuh semangat. Kasus yang ditanganinya mencakup berbagai cerita memilukan yang memotivasi timnya untuk terus berjuang.
Advertisement
Ketika Algoritma dan DNA Menyatukan Kembali Keluarga
Shang dan timnya menggabungkan teknologi algoritma dan analisis DNA. Metode ini digunakan untuk mencocokkan wajah dan menemukan anggota keluarga yang terpisah puluhan tahun. Mereka bahkan mempelajari genetika agar hasil pencarian semakin akurat.
Pada tahun 2022, mereka berhasil menemukan seorang pria yang diculik saat masih balita 32 tahun sebelumnya. Pencarian itu melibatkan beberapa provinsi di China dan memakan waktu berbulan-bulan.
“Kami hanya ingin membawa senyum dan harapan kembali,” kata Shang penuh haru. Upaya ini menjadi bukti bahwa teknologi dan ketulusan hati bisa menjadi kekuatan luar biasa dalam menyatukan keluarga yang terpisah.
Dibanjiri Spanduk Panji
Sebagai simbol penghargaan, lebih dari 300 spanduk panji menghiasi dinding kantor Shang Chaoyang. Spanduk ini merupakan tanda terima kasih dari keluarga yang berhasil ia satukan kembali. Pemandangan tersebut menciptakan suasana haru dan inspirasi bagi banyak orang.
Spanduk itu tidak sekadar penghargaan, tetapi juga pengingat perjuangan panjang yang dilalui. Shang bahkan memindahkan kantornya lebih dekat ke pusat kota agar masyarakat lebih mudah mengakses bantuan. Upaya ini menunjukkan dedikasi tanpa batas dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
“Spanduk-panji ini bagaikan plester besar yang menyembuhkan rasa sakit orang-orang,” tulis seorang komentator daring. Banyak yang terinspirasi oleh ketulusan Shang, membuat kisahnya viral dan dihormati oleh masyarakat luas.
Advertisement