Liputan6.com, Jakarta Smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak sedikit yang merasa cemas jika jauh dari ponsel, bahkan hanya beberapa menit. Siapa sangka, sebuah kompetisi unik di China memberikan hadiah besar bagi yang mampu menahan diri dari ketergantungan HP.
Seorang wanita di Chongqing, China barat daya, memenangkan Rp 22 juta setelah tidak menyentuh ponselnya selama delapan jam. Kontes ini digelar pada 29 November 2024 di sebuah pusat perbelanjaan setempat. Para peserta diminta untuk menghabiskan waktu di tempat tidur tanpa menunjukkan tanda-tanda kecemasan.
Advertisement
Kompetisi itu diikuti oleh sepuluh peserta yang dipilih dari 100 pendaftar. Aturannya ketat, tak boleh ada gadget, termasuk iPad atau laptop, kecuali untuk panggilan darurat dengan ponsel model lama yang disediakan panitia. Peserta juga dilarang tidur nyenyak dan dimonitor tingkat kecemasannya.
Wanita bermarga Dong berhasil keluar sebagai juara dengan skor 88,99 dari 100. Ia dinilai paling tenang dan tidak menunjukkan gejala nomophobia, alias ketakutan beraktivitas tanpa ponsel. Berikut Liputan6.com merangkum kisah kemenangan kontes unik ini melansir dari South China Morning Post, Senin (9/12/2024).
Aturan Ketat: Tanpa HP, Tanpa Cemas
Kompetisi unik ini mengharuskan peserta untuk benar-benar terputus dari dunia digital. Panitia menyediakan telepon seluler model lama untuk panggilan darurat. Setiap pelanggaran aturan, seperti tidur nyenyak atau menunjukkan kecemasan, akan mengurangi skor peserta.
Minuman dan makanan disediakan di tempat tidur agar peserta tetap berada di lokasi yang ditentukan. Aturan waktu keluar dari tempat tidur pun dibatasi maksimal lima menit per kunjungan ke toilet. Semua aktivitas peserta diawasi dengan cermat oleh penyelenggara.
Seorang netizen Tiongkok bahkan berkomentar di Baidu, "Saya ingin ikut kompetisi. Sepertinya sangat menarik dan tidak menantang sama sekali." Komentar ini menyoroti daya tarik kompetisi yang dianggap mudah oleh sebagian orang.
Advertisement
Nomophobia Atau Takut Hidup Tanpa Gadget
Ketergantungan HP telah menjadi fenomena global. Kondisi ini disebut nomophobia, ketakutan beraktivitas tanpa ponsel. Peserta yang ingin menang harus menahan diri dari keinginan mengecek layar, yang sulit dilakukan di era digital ini.
Penyelenggara mengukur tingkat kecemasan peserta menggunakan perangkat khusus. Mereka yang paling tenang memiliki peluang besar untuk menang. Ini bukan sekadar tantangan fisik, tetapi juga ujian mental melawan kebiasaan zaman modern.
Seorang kontestan yang kalah mengaku, "Saya tak menyangka betapa sulitnya tidak menyentuh ponsel selama itu." Hal ini membuktikan betapa dalam ketergantungan terhadap gadget di masyarakat saat ini.
Dijuluki Wanita Berpiyama
Kompetisi ini memberikan hadiah utama sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp 22 juta. Pemenangnya, Dong, berhasil menahan diri dari kecanduan ponsel dan menjadi yang paling santai di antara para peserta. Kemenangannya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dong bahkan dijuluki "saudara perempuan berpiyama" karena tampil santai dengan pakaian tidur selama kompetisi. Sosoknya menjadi viral, mencuri perhatian netizen di seluruh Tiongkok.
Salah satu komentar di media sosial berbunyi, "Nenek saya bisa memenangkan hadiah utama." Candaan ini menyoroti betapa menantangnya kompetisi ini bagi generasi muda yang sangat bergantung pada ponsel.
Advertisement