Liputan6.com, Jakarta - Kisah unik dan penuh hikmah dari Mbah Kholil Bangkalan kembali menarik perhatian. Kali ini, cerita tentang seorang santri Mbah Kholil Bangkalan, Khodam, menjadi perbincangan karena kekuatannya dalam bertarung yang disebut-sebut berasal dari doa yang dibaca sebelum berkelahi.
Khodam, yang dikenal memiliki tubuh kecil dan kurus, selalu menang dalam setiap perkelahian. Hal ini menimbulkan rasa penasaran pada Mbah Kholil Bangkalan, sang ulama kharismatik yang dikenal sebagai guru dari banyak tokoh besar di Indonesia.
Pada suatu hari, Mbah Kholil memanggil Khodam untuk menanyakan rahasia di balik kekuatannya. "Khadam, kemari," ujar Mbah Kholil seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Fakta_Bray. Dengan penuh hormat, Khodam segera menghampiri gurunya.
"Saya dengar kamu selalu menang kalau berkelahi. Apa benar?" tanya Mbah Kholil penasaran. Dengan rendah hati, Khodam menjawab, "Barokahnya kitab Kiai," Jawaban itu semakin membuat Mbah Kholil ingin tahu lebih dalam.
"Maksudnya bagaimana?" tanya Mbah Kholil lagi. Khodam menjelaskan bahwa dirinya membaca doa dari kitab milik Mbah Kholil setiap kali hendak berkelahi. Doa itu, menurutnya, menjadi sumber kekuatannya dalam setiap pertarungan.
Mbah Kholil, yang semakin ingin tahu, meminta Khodam untuk menunjukkan doa yang dimaksud. Khodam pun membuka kitabnya dan memperlihatkan halaman doa yang biasa ia baca.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ternyata Doa Akikah, Bukan Doa untuk Berkelahi
Dengan teliti, Mbah Kholil melihat doa tersebut. Ternyata, doa yang dibaca Khodam bukanlah doa untuk bertarung, melainkan doa akikah. Mendengar penjelasan itu, Khodam terkejut dan merasa malu.
Mbah Kholil pun tersenyum sambil menjelaskan bahwa meskipun doa itu salah digunakan, keyakinan yang kuat dari dalam hati Khodam membuat doa tersebut tetap membawa manfaat. "Doa itu tetap bekerja karena keyakinanmu," ujar Mbah Kholil secara bijaksana.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bahwa kekuatan keyakinan dapat mengubah banyak hal. Meskipun doa yang dibaca Khodam tidak sesuai dengan tujuan, keberhasilannya menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dan keteguhan hati.
Santri-santri lain yang mendengar cerita ini merasa terinspirasi. Mereka melihat contoh nyata bagaimana keyakinan dan kepercayaan kepada Allah dapat memberikan hasil yang luar biasa.
Khodam sendiri mengaku akan lebih teliti di masa depan dalam membaca dan memahami isi kitab. Namun, pengalaman itu tetap menjadi bagian dari perjalanan spiritualnya yang penuh hikmah.
Mbah Kholil dikenal tidak hanya sebagai seorang ulama besar, tetapi juga sebagai pembimbing yang bijaksana. Kisah seperti ini menjadi cerminan dari metode pengajaran yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun kekuatan spiritual santrinya.
Advertisement
Istimewanya Doa
Banyak masyarakat yang kemudian menjadikan kisah ini sebagai pengingat akan pentingnya keyakinan dalam setiap doa. Bahkan, kesalahan teknis dalam pembacaan doa pun bisa membawa keberkahan jika diiringi niat yang tulus.
Keistimewaan doa dalam tradisi Islam selalu menjadi bahan pelajaran yang mendalam. Dalam kasus Khodam, salah membaca doa bukanlah penghalang untuk meraih keberhasilan. Ini menegaskan bahwa kekuatan doa terletak pada hati yang penuh keimanan.
Kisah ini juga menekankan pentingnya memahami isi doa yang kita baca. Meskipun keyakinan memiliki peran besar, pengetahuan yang benar tetap menjadi landasan penting dalam menjalani ibadah.
Mbah Kholil, dengan bijaknya, mengingatkan Khodam untuk terus memperdalam ilmu agama. Nasihat itu diikuti dengan bimbingan agar kesalahan serupa tidak terulang di kemudian hari.
Pengajaran dari Mbah Kholil kepada Khodam menjadi salah satu contoh bagaimana seorang guru membimbing dengan kasih sayang, tanpa merendahkan muridnya. Hal ini memperlihatkan karakter ulama sejati yang selalu memberikan solusi dengan kelembutan.
Hingga kini, kisah Khodam dan Mbah Kholil tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kejadian ini menunjukkan bahwa doa yang diiringi keyakinan mampu membawa hasil di luar dugaan, sekaligus mengajarkan pentingnya memperbaiki diri.
Dengan keyakinan, doa dapat menjadi senjata terkuat seorang hamba. Namun, memahami isi doa dengan benar adalah wujud penghormatan terhadap ilmu agama yang diajarkan oleh para ulama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul