3 Respons Sejumlah Pihak Terkait KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta telah mengumumkan hasil resmi rekapitulasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu 8 Desember 2024.

oleh Devira PrastiwiArviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 09 Des 2024, 14:30 WIB
Namun untuk memastikan pilkada Jakarta akan berlangsung satu atau dua putaran, KPU DKI Jakarta masih harus menunggu putusan dari Mahkamah Konstitusi. Hal ini mengingat masih adanya potensi perselisihan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta telah mengumumkan hasil resmi rekapitulasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta pada Minggu 8 Desember 2024.

Hasilnya, pasangan nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno dinyatakan unggul dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 dengan raihan suara 2.183.239.

Pramono-Rano unggul di 5 kota dan 1 kabupaten Provinsi Jakarta. Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapat 1.718.160 suara.

Selisih suara Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono sebanyak 465.079. Di sisi lain, pasangan Dharma-Kun memperoleh 459.230 suara.

Usai KPU resmi mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024 itu, sejumlah pihak pun memberikan sejumlah tanggapan.

Salah satunya Tim Ridwan Kamil (RK)-Suswono alias RIDO yang menyampaikan akan segera mengajukan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Hak konstitusi kami, hari ini warga Jakarta termasuk semua pendukung kami, kami siap untuk melakukan proses selanjutnya ke Mahkamah Konstitusi. Karena itu memang yang digariskan," kata Tim Pemenangan RK-Suswono, Ramdan Alamsyah usai rapat pleno hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta di Hotel Sari Pasific, Minggu 8 Desember 2024.

"Apapun yang dihasilkan di dalam, kita akan bawa ini ranah MK, karena itu hak. Dalam 1-2 hari ini kami akan daftarkan," sambungnya.

Kemudian, saksi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana menyampaikan keberatan atas hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024 yang dikeluarkan KPU.

Saksi Dharma-Kun mengatakan bahwa hanya 53% masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024. Sehingga, mereka menanggap jumlah suara tak mewakili masyarakat.

"Hanya 53 persen yang menggunakan hak pilihnya dari seluruh DPT (daftar pemilih tetap). Jumlah suara tidak mewakili masyarakat," ujar saksi Dharma-Kun.

Berikut sederet respons sejumlah pihak terkait KPU resmi umumkan hasil resmi rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024 dihimpun Tim News Liputan6.com:

 


1. Tim RK-Suswono Segera Ajukan Gugatan ke MK

Tim pasangan calon gubernur dan calon wakin gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK)-Suswono walk out saat rapat penetapan hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024 oleh KPU, Minggu (8/12/2024). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Tim Ridwan Kamil (RK)-Suswono alias RIDO menyampaikan akan segera mengajukan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal ini setelah rapat pleno hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Hak konstitusi kami, hari ini warga Jakarta termasuk semua pendukung kami, kami siap untuk melakukan proses selanjutnya ke Mahkamah Konstitusi. Karena itu memang yang digariskan," kata Tim Pemenangan RK-Suswono, Ramdan Alamsyah usai rapat pleno hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta di Hotel Sari Pasific, Minggu 8 Desember 2024.

"Apapun yang dihasilkan di dalam, kita akan bawa ini ranah MK, karena itu hak. Dalam 1-2 hari ini kami akan daftarkan," sambungnya.

Ramdan mengatakan bahwa timnya menemukan banyak kecurangan dalam Pilkada Jakarta 2024. Salah satunya, banyaknya laporan warga Jakarta yang tidak diberikan formulir C6, namun tak tindaklanjuti penyelenggara pemilu.

"Terjadi banyak sekali kecurangan-kecurangan yang kami lihat baik di Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, termasuk juga di Jakarta Timur. Kita dipertontonkan betapa apa yg ditugaskasn oleh negara khususnya di DKI Jakarta, ini Bawaslu ada apa, banyak laporan orang tak menerima C6," jelasnya.

Selain itu, Tim RK-Suswono menyoroti sedikitnya masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024. Ramdan juga mengungkapkan adanya kecenderungan penyelenggara pemilu memihak salah satu pasangan calon gubernur-wakil gubernur.

"Ada kecenderungan memihak, setiap laporan yang kami laporkan tidak cepat penangannya. Setiap laporan paslon lain, sangat cepat penangannya," ujar Ramdan.

 


2. Saksi Dharma-Kun Keberatan Hasil Pilkada Jakarta 2024, Sebut Jumlah Suara Tak Wakili Masyarakat

Sebelumnya diketahui, berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 di tingkat kabupaten/kota yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menang di seluruh wilayah Jakarta. (Liputan6/Angga Yuniar)

Saksi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana menyampaikan keberatan atas hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil rekapitulasi itu menyatakan pasangan Pramono Anung-Rano Karno menang Pilkada Jakarta 2024, dengan suara sekitar 50,07%.

Saksi Dharma-Kun mengatakan bahwa hanya 53% masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024. Sehingga, mereka menanggap jumlah suara tak mewakili masyarakat.

"Hanya 53 persen yang menggunakan hak pilihnya dari seluruh DPT (daftar pemilih tetap). Jumlah suara tidak mewakili masyarakat," ujar saksi Dharma-Kun dalam rapat pleno hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta di Hotel Sari Pasific Jakarta, Minggu 8 Desember 2024.

"Sehingga kami menilai legitimasi masyarakat sangat kurang, sehingga kami menganggap jumlah suara tidak merepresentasi suara masyarakat," sambungnya.

Tim Dharma-Kun juga mempersoalkan adanya 10 surat suara tidak sah pada Pilkada Jakarta 2204. Mereka juga menyinggung pelanggaran di salah satu TPS yang berlokasi di Pinang Ranti.

"Kejadian Pinang Ranti di mana surat suara sudah dicoblos dan tidak ada tindaklanjut dari rekomendasi Bawaslu," jelas saksi dari pihak Dharma-Kun.

 


3. Tim Pemenangan Pramono-Rano Minta Hargai Keputusan KPU

KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilgub Jakarta 2024. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno meminta semua pihak untuk menghormati hasil rekapitulasi suara pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Adapun, pasangan Pramono-Rano mendapatkan 50,07% suara. Sementara Ridwan Kamil-Suswono 39,40% dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,53% suara.

"Kita menghargai semua apa yang dikatakan Cak Lontong tadi, menghargai kalau keluh kesah 01 dan 02 tidak mau tanda tangan itu tidak masalah, silakan alurnya ada, tetapi juga kita harus hargai kita sebagai pemenang," kata Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi kepada wartawan, Minggu 8 Desember 2024.

Lebih lanjut, Pria yang akrab disapa Om Pras mengatakan, jika ada pihak yang merasa tak puas dengan hasil Pilkada ada jalurnya tersendiri yaitu Mahkamah Konstitusi.

Namun, dia mengingatkan, yang dipersoalkan harus yang masuk akal. Om Pras menyinggung tingkat partisipasi publik dalam memilih di Pilkada Jakarta.

"Kalau bicara masalah partisipasi masyarakat Jakarta, itu paling tinggi. Ada yang lebih rendah, Padang lebih rendah, Medan lebih rendah, ya kan. Ini kok enggak di-masalahin gitu loh," ujar Prasetyo Edi.

"Jadi saya minta tolong sekali lagi, dengan pesta demokrasi yang baik di Jakarta ini, jangan dirusak dengan kepentingan-kepentingan yang tidak masuk di akal," imbuh dia.

Om Pras mengatakan, pihak yang kalah sudah seharusnya bersikap legowo. Kalaupun, tidak menerima diharapkan menggunakan jalur yang telah diatur di dalam undang-undang.

"Kita pernah kalah, kita pernah menang, kita sekarang kita menang, terus terganggu-ganggu, ya saya rasa itu jangan sampai terjadi ya. Ini sudah baik. Jadi saya minta sekali lagi silakan teman-teman 01 02 untuk memprotes, ya silakan pada tempatnya di MK," tadnas dia.

Sementara itu, Bendahara Tim Pemenangan Mas Pram-Bang Doel, Charles Honoris mengatakan, masyarakat Jakarta menginginkan ada Gubernur Baru Jakarta yang segera bisa bekerja menyelesaikan permasalahan warga Jakarta. Hal itu berdasarkan pengalaman saat berkunjung ke beberapa daerah di Jakarta.

"Saya sudah berkeliling Kota Jakarta dan bertemu dengan masyarakat di Jakarta, semua menginginkan agar secepatnya ada pemimpin di Jakarta yang siap bekerja ya untuk segera bisa menyelesaikan permasalahan warga Jakarta," ucap dia.

Charles berharap pasangan calon nomor 01 maupun 02 bisa berjiwa besar menerima hasil keputusan KPU Jakarta.

"Jadi saya harapkan mungkin ada kebesaran hati dari pasangan 01 02 untuk bisa, ya kita kan sudah melewati prosesnya, kita terima hasilnya, bahwa memang apabila mereka melakukan gugatan hukum mereka punya hak untuk itu, tetapi memang keinginan rakyat, Jakarta hari ini adalah pemerintah bisa segera bekerja," tandas dia.

Infografis Peta Politik Parpol di Pilkada Serentak 2024 (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya