Inilah 4 Fakta Menarik dari Negeri Kincir Angin yang Jarang Orang Ketahui

Lokasi geografisnya yang spesifik di delta sungai membuat Belanda memiliki bentang alam yang unik, dengan sebagian besar wilayahnya berada di dataran rendah dan bahkan sebagian berada di bawah permukaan laut.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Des 2024, 15:00 WIB
Bunga khas Negeri Kincir Angin ini secara umum menyimbolkan kasih sayang, semangat, dan harapan. Banyak orang yang memberikan hadiah tulip untuk menyampaikan perasaan atau merayakan momen istimewa. (AP Photo/Peter Dejong)

Liputan6.com, Yogyakarta - Belanda merupakan negara menarik di Eropa Barat dengan karakteristik geografis yang unik. Terletak di Delta Sungai Rhine, Meuse, dan Scheldt, negara ini memiliki posisi strategis yang sangat penting.

Meskipun memiliki luas wilayah relatif kecil, yaitu 41.543 km², Belanda merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 12 provinsi dan berbatasan langsung dengan Laut Utara. Lokasi geografisnya yang spesifik di delta sungai membuat Belanda memiliki bentang alam yang unik, dengan sebagian besar wilayahnya berada di dataran rendah dan bahkan sebagian berada di bawah permukaan laut.

Kondisi ini menjadikan Belanda terkenal dengan sistem pengendalian air dan teknologi bendungan yang canggih, yang telah memungkinkan penduduknya mendiami wilayah yang secara alami rentan terhadap banjir. Kepulauan dan kedekatan dengan Laut Utara juga memberikan karakteristik tersendiri bagi Belanda, memengaruhi iklim, mata pencaharian penduduk, serta sejarah perdagangan dan maritim negara ini.

Jika kita membandingkan dengan negara-negara lain, Belanda memiliki beberapa keunikan yang sangat mencolok dari negara lainnya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah empat fakta menarik dari negara Belanda:

1. Jumlah Sepeda Lebih banyak dari Jumlah Penduduknya

Belanda memiliki fakta unik yang menarik tentang sepeda: jumlah sepeda di negara ini lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Dengan perkiraan 23 juta sepeda, termasuk 2,4 juta di antaranya adalah sepeda listrik, jumlah ini jauh melampaui populasi penduduk Belanda yang sekitar 17 juta orang.

Negara ini dikenal sebagai tanah sepeda karena bersepeda bukan sekadar aktivitas, melainkan gaya hidup dan moda transportasi utama masyarakatnya. Beberapa faktor mendukung budaya bersepeda yang kuat ini.

Pertama, wilayah Belanda yang cenderung datar memudahkan penggunaan sepeda sebagai alat transportasi. Kedua, pemerintah Belanda telah melakukan investasi jangka panjang dalam infrastruktur sepeda, yang tercermin dari keberadaan 32.000 km jalur sepeda dan fasilitas parkir sepeda terluas di dunia.

 


Jalur Sepeda Bertenaga Surya

2. Belanda Mempunyai Jalur Sepeda Bertenaga Surya

Belanda memang dikenal sebagai negara yang sangat peduli dengan lingkungan dan inovasi teknologi, dan salah satu buktinya adalah pengembangan sepeda bertenaga surya atau Solar Bike. Di negara ini, beberapa produsen telah mengembangkan sepeda listrik dengan teknologi panel surya yang inovatif.

Terdapat beberapa merek sepeda bertenaga surya yang patut dicatat, seperti Solar Bike, Sunnyside, dan VanMoof. Masing-masing produsen memiliki pendekatan unik dalam mengintegrasikan panel surya ke dalam desain sepeda listrik mereka.

Sebagai contoh, Solar Bike mengembangkan sepeda dengan panel surya terintegrasi, sementara Sunnyside menggunakan panel surya fleksibel, dan VanMoof menambahkan fitur pengisian surya pada sepeda listrik mereka. Keunggulan sepeda bertenaga surya sangat nyata.

Pertama, sepeda ini ramah lingkungan dengan emisi nol, yang sangat sesuai dengan komitmen Belanda terhadap keberlanjutan. Kedua, biaya operasionalnya rendah karena memanfaatkan energi matahari yang gratis dan yang terakhir, sepeda ini mendukung kemandirian energi dan mencerminkan inovasi teknologi tinggi.

Berbagai proyek dan inisiatif mendukung pengembangan konsep ini. Universitas Teknologi Delft memiliki proyek Solar Bike yang mendorong inovasi, sementara Pemerintah Belanda melalui inisiatif Green Wheels dan program Duurzame Mobiele (Mobilitas Berkelanjutan) terus mendorong pengembangan transportasi ramah lingkungan.

3. Tidak Ada Makam yang Dibangun Permanen

Di Belanda, tradisi penguburan memiliki keunikan tersendiri yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan lahan dan kesadaran lingkungan yang tinggi. Negara ini telah mengembangkan pendekatan inovatif dalam menangani pemakaman, yang sangat berbeda dengan praktik di negara-negara lain.

Salah satu kebijakan utama adalah sistem masa sewa makam yang berlangsung selama 10-20 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan jika keluarga masih menginginkannya. Hal ini mencerminkan pendekatan praktis dalam mengelola lahan pemakaman yang terbatas.

Sebagian besar warga Belanda, lebih dari 60%, memilih kremasi sebagai alternatif penguburan tradisional, yang secara signifikan mengurangi kebutuhan akan lahan makam. Belanda juga mengembangkan berbagai alternatif penguburan, seperti pemakaman laut, pemakaman ekologi, pemakaman vertikal, dan krematorium ramah lingkungan.

Pendekatan ini didasarkan pada filosofi yang mendalam tentang menghargai kesederhanaan, mengurangi dampak lingkungan, dan menghormati siklus kehidupan dan kematian. Praktik penguburan ekologis, misalnya, menggunakan peti mati yang mudah terurai dan menghindakan penggunaan bahan kimia berbahaya.

4. Orang Belanda Merupakan Orang yang Tertinggi Didunia

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019, Belanda memiliki rata-rata tinggi badan orang dewasa yang tertinggi di dunia. Rata-rata tinggi badan laki-laki di negara ini mencapai 183,6 sentimeter, sementara untuk perempuan adalah 170,1 sentimeter.

Tingginya rata-rata tinggi badan penduduk Belanda disebabkan oleh beberapa faktor penting. Faktor genetik memainkan peran signifikan, namun bukan satu-satunya penentu.

Kualitas gizi yang sangat baik, didukung oleh sistem pangan yang unggul, berkontribusi besar terhadap pertumbuhan fisik optimal. Selain itu, kualitas hidup yang tinggi di Belanda, yang tercermin dari standar kehidupan yang baik, akses ke layanan kesehatan yang prima, dan minimnya kasus kekurangan gizi, turut mendukung perkembangan fisik yang maksimal.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya