Gunung Merapi Pamerkan Awan Lenticular, Apa Itu?

Perubahan cuaca yang disertai awan lenticular dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen, yang pada gilirannya berdampak pada mata pencaharian petani. Dengan demikian, awan lenticular merupakan fenomena atmosfer kompleks yang memiliki konsekuensi beragam, mulai dari keindahan visual hingga potensi risiko yang perlu diantisipasi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Des 2024, 16:00 WIB
Awan lenticular yang terlihat di Sicily, Italia, terbentuk akibat adanya tiupan uap air melewati puncak gunung dan menetes pada sisi lain (Dailymai.com).

Liputan6.com, Yogyakarta - Pagi hari, Senin (9/12/2024), Gunung Merapi memperlihatkan fenomena alam yang menakjubkan, yaitu awan lentikular. Awan ini terbentuk karena adanya gelombang udara yang terjadi ketika angin melewati puncak gunung.

Mengutip dari berbagai sumber, fenomena ini sering terjadi di daerah pegunungan seperti Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Arjuno, dan beberapa gunung lainnya di Jawa. Awan lentikular juga pernah terlihat di lereng Gunung Lawu pada tahun 2020 silam.

Awan lentikular merupakan tanda dari gelombang gunung di udara. Biasanya, awan ini muncul di daerah perbukitan dan pegunungan.

Fenomena ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa awan lentikular juga dapat menjadi tanda adanya perubahan cuaca yang signifikan.

Awan lenticular adalah fenomena atmosfer yang menarik, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang membuatnya unik. Dari segi kelebihan, awan ini memiliki peran penting dalam berbagai bidang.

Sebagai indikator cuaca, awan lenticular dapat memberi tanda awal tentang perubahan cuaca seperti badai atau perubahan tekanan udara, yang sangat berguna bagi para ahli meteorologi dan masyarakat umum. Secara estetika, awan lenticular menciptakan pemandangan alam yang menakjubkan dan unik, menjadikannya objek fotografi yang sangat menarik bagi fotografer alam.

Ilmuwan pun memanfaatkan keberadaan awan ini untuk mempelajari pola cuaca dan dinamika atmosfer. Lebih lanjut, fenomena alam yang spektakuler ini dapat menjadi daya tarik pariwisata, berpotensi meningkatkan perekonomian daerah setempat.

Akan tetapi, awan lenticular juga membawa sejumlah kekurangan yang patut diwaspadai. Dalam dunia penerbangan, awan ini dapat menyebabkan turbulensi yang membahayakan pesawat dan mengganggu perjalanan udara.

Mereka seringkali menjadi pertanda cuaca ekstrem seperti badai atau angin kencang yang dapat merusak infrastruktur dan bangunan. Dampak lainnya termasuk gangguan pada sistem komunikasi dan sinyal navigasi, serta potensi pengaruh negatif terhadap pertanian.

Perubahan cuaca yang disertai awan lenticular dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen, yang pada gilirannya berdampak pada mata pencaharian petani. Dengan demikian, awan lenticular merupakan fenomena atmosfer kompleks yang memiliki konsekuensi beragam, mulai dari keindahan visual hingga potensi risiko yang perlu diantisipasi.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya