Waspada! 3 SPBU Pertamina di Yogyakarta Kepergok Curang

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan temuan kecurangan di tiga SPBU wilayah Yogyakarta menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Des 2024, 16:30 WIB
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan temuan kecurangan di tiga SPBU wilayah Yogyakarta menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ketiga SPBU Pertamina tersebut telah dikenakan sanksi tegas oleh Pertamina, termasuk penyegelan dan proses hukum.

Modus Kecurangan SPBU di YogyakartaBerdasarkan hasil investigasi tim Pertamina, ditemukan alat khusus menyerupai soket yang digunakan untuk mengurangi volume bahan bakar minyak (BBM) yang diterima konsumen. Modus ini memungkinkan pengisian tampak normal secara digital, tetapi sebenarnya volume BBM yang keluar jauh lebih sedikit.

"Setelah pengecekan, ditemukan soket di area listrik yang terhubung dengan alat untuk memperlambat putaran pengisian meskipun digitalnya bertambah," ujar Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (9/12/2024).

Tindakan Tegas Pertamina

Sebagai bentuk perlindungan konsumen, Pertamina menyegel ketiga SPBU tersebut. Proses hukum juga didorong agar memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

"Apabila pelanggaran hukum terbukti, kami akan memprosesnya sesuai ketentuan," tegas Simon.

Selain itu, Pertamina meningkatkan pengawasan operasional SPBU dengan memanfaatkan kamera CCTV untuk memantau aktivitas secara real-time. Pertamina juga mendorong masyarakat melaporkan indikasi kecurangan melalui call center 135 atau petugas SPBU terdekat.

Langkah Preventif Pertamina Patra Niaga

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa tindakan tegas ini sejalan dengan upaya Pertamina menjaga standar pelayanan BBM. Salah satu SPBU di Yogyakarta telah dihentikan operasinya, sementara tiga lainnya masih dalam investigasi.

“Kami tak segan menindak SPBU yang melanggar aturan. Saat sidak, tim kami bersama Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan melakukan uji tera dan density untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM sesuai standar,” jelas Heppy.

 


Komitmen Pertamina Jelang Nataru

Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Upaya ini menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang bertujuan memastikan ketersediaan BBM serta pelayanan prima di SPBU seluruh wilayah Indonesia.

Pertamina berharap langkah ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan BBM menjelang masa libur panjang.

Kesimpulan:Pertamina menunjukkan komitmen untuk memberantas kecurangan dan menjaga standar pelayanan di SPBU. Dengan tindakan tegas, investigasi menyeluruh, dan pengawasan intensif, konsumen diharapkan dapat menikmati pelayanan BBM yang adil dan transparan selama Nataru 2024.

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya