Pertamina Proyeksikan Kenaikan Kebutuhan LPG hingga 3 Persen Selama Nataru

Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan distribusi LPG berjalan lancar dan tidak menimbulkan kesulitan di masyarakat.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Des 2024, 17:30 WIB
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kg untuk dijual kembali di kawasan Jakarta, Rabu (4/1/2023). Tahun 2023, pembelian elpiji 3 kg akan diperketat dengan menggunakan KTP. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan kebutuhan rumah tangga LPG (Liquefied Petroleum Gas) selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mengalami kenaikan hingga 3 persen, dari kuota yang telah disiapkan.

"Memang kalau kita lihat dari kondisi saat ini, kami perkirakan sudah melewati kuota yang ditetapkan. Kurang lebih sekitar 103% dari kuota," kata Direktur PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, dalam konferensi pers Kesiapan PLN dan Pertamina dalam rangka Nataru, di Kementerian BUMN, Senin (9/12/2024).

Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Disisi lain, ia memastikan bahwa untuk jenis BBM Pertalite, kondisi saat ini masih terbilang aman. Namun, ia mengingatkan bahwa untuk LPG (Liquefied Petroleum Gas), terdapat kebutuhan pengelolaan yang lebih cermat guna menghindari kelangkaan yang dapat berdampak pada masyarakat.

"Jadi, tentunya kami juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar supaya kelebihan dari kuota ini supaya ada solusi agar jangan sampai terjadi kelangkaan di masyarakat," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan distribusi LPG berjalan lancar dan tidak menimbulkan kesulitan di masyarakat.

Sejalan dengan hal itu, kata Simon, kebutuhan Gasoline (BBM) selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3%, karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.

Simon mengatakan Pertamina juga telah menyiagakan 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.478 Agen LPG, 754 SPBE dan 156 Agen Minyak Tanah untuk memastikan distribusi lancar dan aman.


Pertamina Pastikan Stok BBM Aman saat Libur Natal dan Tahun Baru

Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pertamina (Persero) sudah bersiap menghadapi tingginya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi pemudik saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025. Tak hanya itu, Pertamina juga memastikan stok LPG aman.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Manti memastikan stok BBM dan LPG aman untuk memenuhi permintaan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ia memperkirakan permintaan BBM naik 5 persen selama libur Nataru.

"Secara umum stok dan penyaluran BBM maupun LPG aman selama Nataru," ujar Simon dalam konferensi pers Persiapan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Simon mencatat, stok Pertalite mencukupi untuk kebutuhan 17,26 hari dengan stok harian mencapai 82.572 kilo liter per hari.

Lalu,stok Pertamax cukup untuk kebutuhan 20,74 hari, solar 17,14 hari, Dex 28,72 hari, dan Pertamax Turbo produksi per hari bisa memenuhi kebutuhan 39,71 hari ke depan.

Sementara untuk stok LPG yang diproduksi pihaknya sebesar 28,658 metrik ton (MT) per hari. Angka ini bisa mencukupi kebutuhan 15,43 hari. Sedangkan stok avtur cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 28,43 per hari.

"Seandainya tidak ada supply setiap hari, jadi kita bisa bertahan sampai kurang lebih 15 hari 17 hari, 28 hari. Tapi setiap hari karena ada operasional ini akan tergantikan terus," bebernya.


Kelancaran Distribusi

Pengendara motor mengisi bahan bakar di SPBU kawasan Jakarta, Senin (27/12/2021). Pemerintah berencana untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite dari peredaran secara bertahap dalam rangka peralihan penggunaan energi bersih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk memastikan distribusi berjalan lancar, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru yang mulai aktif pada 16 Desember hingga 9 Januari 2025.

Pihaknya juga telah menyiagakan 7.786 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 6.806 Pertashop, 414 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Nelayan (SPBUN), dan 55 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB). Sedangkan untuk LPG terdapat 6.478 agen yang disiagakan, 754 SPBE, serta 156 agen minyak tanah.

Pertamina memproyeksi terdapat kenaikan permintaan untuk BBM (gasoline) pada masa libur Nataru sebesar 5 persen dibanding hari biasa. Sementara distribusi LPG untuk kebutuhan masyarakat di periode tersebut diprediksi naik 2,7 persen.

"Pertamina berkomitmen untuk menjamin ketersediaan BBM dan LPG selama Nataru," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya