Buntut Kasus Miftah, Menteri Agama Akui Mengkaji Sertifikasi Juru Dakwah

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kementeriannya segera mengkaji usulan sertifikasi juru dakwah (pendakwah) yang nanti akan dibahas juga oleh DPR RI.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Des 2024, 19:30 WIB
Pendakwah Miftah Maulana, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. (Liputan6.com/ Hendro Ary Wibowo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kementeriannya segera mengkaji usulan sertifikasi juru dakwah (pendakwah) yang nanti akan dibahas juga oleh DPR RI.

Usulan ini muncul buntut pernyataan mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana Habiburrahman yang dianggap meremehkan pedagang es teh saat menyampaikan dakwah di tengah masyarakat.

"Ya. Sedang kita kaji nanti dalam waktu dekat ini akan (kita kaji)," kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2024).

Sebelumnya, karena Kejadian Miftah memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali wacana sertifikasi bagi para pendakwah.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa sebelum langkah tersebut diambil, ia akan berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Majelis Ulama Indonesia dan organisasi-organisasi keagamaan lainnya.

"Ya nanti kita lihat kalangan yang mengerti masalah ini semua. Mungkin akan ada masukan dari majelis ulama, kalangan-kalangan dari ormas-ormas keagamaan, dan sebagainya. Nanti kita minta pendapat mereka," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).


Miftah Mundur

Sebelumnya, Miftah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Miftah menyampaikan pernyataannya itu di Pondok Pesantren miliknya, Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (6/12/2024).

Miftah mengatakan, keputusannya mundur dari jabatan di pemerintahan setelah dirinya melakukan perenungan dan sesuai dengan isi hatinya.

"Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah.


Tak Ditekan Siapapun

Dia mengaku keputusannya mundur bukan atas tekanan siapapun, termasuk riuhnya dunia maya karena video viralnya dengan penjual es teh.

Saat mengumumkan keputusanya mundur sebagai utusan presiden, Miftah menyitir surat Ali Imran ayat 26, yang berisi soal kekuasaan milik Tuhan, dan Tuhan dapat mencabut kekuasaan yang diberikan kepada manusia atas kehendakNya. Dia juga tampak sedikit terisak saat membacakan keputusannya itu.

"Bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ucap Miftah yang mengenakan kacamata gelap saat menyampaikan keterangan persnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya