Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dirancang untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Selain itu, acara ini juga menjadi salah satu inisiatif Pemerintah untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8%.
Airlangga mengatakan, bahwa KEK merupakan salah satu strategi utama untuk mendongkrak daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Advertisement
"Arahan Presiden untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus ini sebagai salah satu instrumen penting dalam menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi," kata Airlangga Hartarto dalam pidatonya di kegiatan Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, ditulis Selasa (10/12/2024).
Promosikan KEK
Tahun ini, penyelenggaraan Indonesia SEZ Business Forum 2024 digelar dengan tema "Diversifying SEZ Business Opportunity".
Business Forum ini diadakan sebagai salah satu langkah strategis untuk memperluas jaringan, mengkomunikasikan kebijakan baru, serta mempromosikan potensi sektorindustri dan jasa di KEK kepada dunia usaha.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kedutaan Besar, pelaku usaha, asosiasi, dan konsultan bisnis global, serta instansi terkait.
Dalam acara itu, 4 (empat) KEK juga menggelar sesi business pitching untuk secara langsung menawarkan keistimewaan dan peluang investasi pada masing-masing KEK.
“Ini waktu yang tepat untuk memaksimalkan peluang KEK di Indonesia. Jadi, forum ini sangat penting untuk menarik investasi ke Indonesia sekaligus mendorong pembangunan daerah,” lanjut Menko Airlangga.
Total Investasi
Pada September 2024, 24 KEK Indonesia mencatat investasi kumulatif sebesar Rp 242,5 triliun, dengan penyerapan 151.260 orang tenaga kerja dengan394 pelaku usaha.
“Pemerintah mempersiapkan KEK untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional. Kawasan-kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekonomi makro dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, menarik investasi, dan meningkatkan ekspor dan impor,” kata Plt. SekretarisJenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang.
Adapun Wakil Kepala LPEM UI Universitas Indonesia, M. Dian Revindo yang menjelaskan kebijakan KEK dinilai dapat menjadi game changer dalampertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kebijakan KEK sesuai dengan tujuan untuk menarik investasi dengan menawarkan insentif fiskal dan non-fiskal yang komprehensif, terdapat berbagai macam wilayah dan sektor baik klaster industri maupun jasa yang dapat dipilih,” kata Dian dalam sesi diskusi panel.
Advertisement