Alasan Indonesia Jadi Pilihan Strategis bagi Investasi Korea Selatan

Indonesia harus siap bersaing dengan Vietnam untuk menjadi tujuan utama investasi asing, termasuk Korea Selatan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Des 2024, 17:00 WIB
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, ekonomi AS per kuartal III adalah 1,8%, sementara ekonomi Korea Selatan adalah 3,1%. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia semakin menjadi sorotan sebagai tujuan strategis investasi global, termasuk bagi perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan.

Dalam sesi workshop Indonesia Korea Journalist Network (IKJN) yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, Profesor Riset dari Yonsei University, Young-Kyung Ko, memaparkan pandangannya mengenai potensi kerja sama investasi antara kedua negara.

Menurut Profesor Ko, Indonesia memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara pesaing seperti Vietnam.

"Banyak CEO dan strategi perusahaan Korea Selatan bertanya kepada saya, negara mana yang lebih baik untuk investasi: Vietnam atau Indonesia?" ujar Ko kepada jurnalis peserta workshop di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (9/12/2024).

"Jawaban saya adalah Indonesia, dan itu berdasarkan alasan bisnis substansial, bukan hanya diplomasi."

Beberapa faktor utama yang membuat Indonesia menarik adalah:

1. Sumber daya manusia yang melimpah: Sementara Korea Selatan menghadapi tantangan besar akibat penurunan jumlah tenaga kerja, Indonesia menawarkan basis tenaga kerja yang besar dan kompetitif.

2. Pasar yang berkembang pesat: Konsumsi domestik Indonesia terus bertumbuh, memberikan peluang besar bagi berbagai sektor, termasuk pendidikan, ritel, dan teknologi.

3. Lokasi strategis untuk diversifikasi investasi: Banyak perusahaan Korea Selatan, seperti Alex International dan Daewoo Pharmaceutical, telah mulai memindahkan kantor regional mereka ke Indonesia sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis mereka.


Sektor Potensial

Profesor Riset Young-Kyung Ko dari Yonsei University dalam sesi *workshop* bersama jurnalis peserta Indonesia Korea Journalist Network (IKJN) yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, Senin (9/12/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Profesor Ko menyoroti beberapa sektor yang memiliki potensi besar untuk kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan:

1. Energi dan Infrastruktur

Kebutuhan global akan listrik terus meningkat, tidak hanya untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk infrastruktur pendukung seperti jaringan pintar (smart grid), kabel transmisi, dan pusat data berbasis AI.

"Perusahaan Korea memiliki teknologi dan pabrik yang relevan, tetapi mereka ingin mendiversifikasi rencana mereka ke negara seperti Indonesia," ujar Ko.

2. Pendidikan dan Produk Anak

Pendidikan dan produk terkait anak juga menjadi sektor yang menarik. Profesor Ko melihat peluang kerja sama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan terintegrasi di Indonesia dengan dukungan teknologi dan inovasi dari Korea Selatan.

3. Manufaktur dan Teknologi Tinggi

Sebagai negara kaya sumber daya alam, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat dikombinasikan dengan teknologi dan manajemen Korea Selatan. Sektor seperti manufaktur berbasis energi bersih dan teknologi tinggi menjadi area yang sangat potensial.


Harus Siap Saingi Vietnam

Hyundai Motor Group resmi memulai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini bakal dikelola oleh Hyundai Energy Indonesia (HEI). Foto: Arief Rahman

Meski potensinya besar, ada beberapa tantangan yang perlu ditangani agar investasi Korea Selatan di Indonesia dapat berkembang maksimal. Salah satunya adalah kurangnya informasi yang langsung dan terpusat bagi para pelaku bisnis Korea Selatan.

"Di Vietnam, informasi bisnis sangat mudah diakses melalui berbagai kanal. Namun di Indonesia, banyak perusahaan merasa negara ini jauh dan sulit dipahami karena informasi tidak terstruktur dengan baik," kata Ko.

Ia merekomendasikan pembentukan komite atau pusat informasi yang terintegrasi untuk memberikan akses langsung kepada investor Korea Selatan.

"Dengan adanya jalur komunikasi yang jelas, akan lebih banyak pemain bisnis yang tertarik untuk masuk ke pasar Indonesia," tambahnya.

Profesor Ko juga menyebut pentingnya menciptakan proyek-proyek sukses berskala besar untuk menarik perhatian lebih banyak perusahaan Korea Selatan. Ia yakin bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan memiliki potensi besar untuk tidak hanya berkembang di pasar domestik tetapi juga untuk menargetkan pasar global seperti Amerika Serikat dan Eropa.

"Kombinasi keunggulan kompetitif Korea Selatan dengan teknologi dan keunggulan komparatif Indonesia dalam sumber daya akan menciptakan peluang besar untuk kolaborasi yang saling menguntungkan," tutupnya.

Infografis Peletakan Batu Pertama 3 Proyek Investasi Asing Perdana di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya