Liputan6.com, Bandung - Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia diperingati pada tanggal 10 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini memasuki usia ke-76 tahun sejak ditetapkan pada 1948 oleh Majelis Umum PBB.
Sebagai informasi, Hak Asasi Manusia atau HAM merupakan hak dasar yang telah melekat pada setiap individu sejak mereka lahir, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau status sosial.
Advertisement
Selain itu, nilai HAM sangat dijunjung tinggi karena hak-hak tersebut menjamin kebebasan, martabat, hingga perlakuan yang adil bagi setiap manusia. Tanpa adanya HAM masyarakat rentan terhadap ketidakadilan, diskriminasi, dan penindasan.
Hak Asasi Manusia penting untuk ditegakkan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan di antara masyarakat. Pasalnya, negara dan masyarakat yang menghormati hak asasi cenderung memiliki kehidupan yang lebih stabil baik secara politik dan ekonominya.
Kemudian, HAM menjadi cerminan dari manusia itu sendiri karena manusia yang menghormati hak sesama membantu kehidupan memiliki fondasi yang lebih kuat untuk menciptakan kehidupan yang harmoni.
Hadirnya peringatan ini menjadi tanda bahwa setiap manusia wajib menjunjung tinggi nilai HAM. Serta menjadi tanda bahwa HAM harus terus dijaga dari generasi ke generasi untuk kehidupan yang lebih baik.
Peringatan Hari HAM Sedunia biasanya diperingati tahunan secara internasional dengan tema-tema yang berbeda-beda. Secara internasional peringatan ini diselenggarakan oleh PBB dan secara nasional di Indonesia diselenggarakan oleh Kementerian HAM RI.
Sejarah Hari Hak Asasi Manusia
Melansir dari beberapa sumeber, Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia dicetuskan sejak 10 Desember 1948. Saat ini Majelis Umum PBB mengesahkan Universal Declaration of Human Rights (UDHR) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Berdasarkan pengesahan tersebut menjadi langkah awal adanya pengakuan HAM secara internasional. Melalui dokumen tersebut terdapat 30 pasal yang mencakup sejumlah aspek mulai dari kebebasan individu hingga hak atas perlindungan hukum.
Kemudian disusun kembali oleh Komisi Hak Asasi Manusia PBB dipimpin oleh Eleanor Roosevelt dan UDHR diakui sebagai salah satu dokumen terpenting dalam sejarah modern hingga kini.
Bahkan, dokumen UDHR telah diterjemahkan lebih dari 500 bahasa dan menjadikannya sebagai dokumen paling banyak diterjemahkan di dunia. Sejak itu juga tanggal 10 Desember ditetapkan sebagai Hari Hak Asasi Manusia.
Peringatan ini menjadi peringatan yang diingat secara global dengan berbagai aktivitas terkait HAM. Mulai dari kegiatan seminar, kampanye, hingga aksi sosial untuk menuntut keadilan HAM dan lain-lain.
Advertisement
Tema Hari Hak Asasi Manusia 2024
Berdasarkan informasi dari situs resmi PBB peringatan Hari Hak Asasi Manusia atau Human Rights Day mengusung tema bertajuk “Our Rights, Our Future, Right Now” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Hak Kami, Masa Depan Kami, Saat ini”.
Tema tersebut dipilih untuk menekankan bagaimana pentingnya perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia sebagai fondasi bagi masa depan yang adil dan berkelanjutan di setiap negara di dunia.
Kemudian temanya dipilih untuk menjadi refleksi terhadap tantangan yang dihadapi dalam penegakan HAM di sejumlah negara. Termasuk tantangan terkait ketidaksetaraan, diskriminasi, dan pelanggaran hak-hak dasar lainnya yang masih harus diperhatikan.
PBB juga menegaskan bahwa HAM merupakan kekuatan yang sangat besar untuk kebaikan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia tidak hanya tentang mengatasi ketidakadilan tetapi juga tentang mendorong perubahan sosial yang signifikan.
Tema Hari HAM Sedunia 2024 di Indonesia
Melansir dari Kementerian HAM RI peringatan Hari HAM Sedunia 2024 mempunyai tema yaitu “Harmoni dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045”. Temanya tidak hanya jadi semboyan tetapi juga cerminan harapan besar untuk bangsa.
Mengingat Indonesia merupakan negara yang hidup dalam keberagaman dan melalui tema tersebut masyarakat diharapkan bisa hidup rukun dengan keberagaman tersebut dengan menjunjung nilai HAM di antara masyarakat.
Kemudian Kementerian HAM RI juga mengajak seluruh pihak untuk melangkah maju meraih masa depan cerah dengan mendukung perlindungan, pemajuan, penegakan, serta penghormatan HAM di Indonesia.
Temanya juga menyimpan arti harapan agar Indonesia di masa mendatang bisa menjadi negara yang damai terutama setiap warga negara yang tinggal di negara ini bisa hidup dalam harmoni, saling menghargai, serta meraih hak asasi yang sama dan dijamin oleh negara.
Advertisement