Liputan6.com, Makassar - Habib Syekh Sayyid KH Abdul Rahim Assegaf atau yang lebih akrab disapa Puang Makka mengundurkan dari Majelis Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Keputusan itu diambil lantaran ulama asal Sulawesi Selatan itu merasa tidak dianggap oleh PBNU.
"Saya berpikir bahwa keberadaan saya selaku Mustasyar PBNU tidak terlalu penting bagi pengurus PBNU," kata Puang Makka di Makassar, Selasa (10/12/2024).
Advertisement
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa bahwa dirinya meminta maaf lantaran selama diamanahkan menjadi Mustasyar, ia tidak pernah menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di tingkat pengurus besar. Hal itu disebabkan kondisi kesehatan Puang Makka yang tidak memungkinkan untuk menghadiri kegiatan tersebut.
"Karena setiap ada kegiatan saya diperhadapkan pada persoalan kesehatan saya dan selalu bertepatan dengan kegiatan yang tidak kalah pentingnya," jelasnya.
Selain itu, Puang Makka mengaku heran lantaran setiap kali dirinya ke Jakarta untuk bertemu Ketua Umum PBNU maupun Rais Aam PBNU, hal itu juga selalu bertepatan dengan kegiatan Ketua Umum dan Rais Aam PBNU di luar kota.
"Pada saat itu pula beliau sudah berada di luar kota mengadakan pertemuan dengan pengurus-pengurus daerah serta kegiatan kejamiyahan lainnya," ucapnya.
Kejadian-kejadian itulah yang kemudian membuat Puang Makka tidak pernah bertemu dengan Ketua Umum maupun Rais Aam PBNU semenjak ia dilantik menjadi Mustasyar dalam mukta PBNU 2021 silam.
Tak Pernah Ditemui
Keadaan kemudian semakin tidak harmonis lantaran Puang Makka mengetahui bahwa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beserta pengurus lainnya sudah tiga kali berkunjung ke Makassar sejak dilantik. Ironisnya, tak sekalipun dalam kunjungan itu Puang Makka ditemui.
"Sudah tiga kali berkunjung ke Makassar namun saya tidak pernah bertemu demikian pula pengurus PBNU lainnya," akunya.
Puang Makka pun memastikan selama kunjungan pihak PBNU ke Makassar, dirinya tidak mengetahui hal tersebut lantaran tidak ada pengurus yang memberitahukan kepada dirinya.
Meski menyatakan diri mundur dari Majelis Mustasyar PBNU, Puang Makka terus akan mengembangkan NU di Sulsel sebagai mana pesan dari ayahnya yang merupakan salah satu ulama pendiri NU di Tanah Bugis yakni AGH Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma.
"Kita selaku anak Nahdliyin hendaknya menjaga dan melanjutkan dakwah, cita-cita perjuangan para pendahulu kita tanpa harus berada di jajaran pengurus," tegasnya.
Ia mengaku saat ini dirinya akan fokus untuk membina dan mengayomi jemaah di Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassari dan fokus pada pembinaan pesantren yang ia miliki.
"Selain itu saya juga ingin fokus melayani umat secara personal," imbuhnya.
Advertisement