Travel Gelap Merajalela Jelang Libur Nataru, Apa Penyebabnya?

Ketua Bidang Tour Inbound dan Domestik Astindo, Heben Ezer, menyoroti kemudahan akses media sosial sebagai salah satu faktor penyebab maraknya jasa travel gelap.

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Des 2024, 16:15 WIB
Lalu lintas kendaraan saat melintas di ruas Tol Jagorawi, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022). PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 291.451 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada H-7 sampai H-6 Hari Raya Natal 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mencatat lonjakan aktivitas travel gelap atau travel bodong selama masa liburan, termasuk pada puncak libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Ketua Bidang Tour Inbound dan Domestik Astindo, Heben Ezer, menyoroti kemudahan akses media sosial sebagai salah satu faktor penyebab maraknya jasa travel ilegal.

"Banyak sekali jasa travel yang dipasarkan melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, atau YouTube, tanpa legalitas yang jelas. Hal ini menjadi peluang bagi oknum untuk menawarkan layanan yang tidak resmi," kata Heben kepada Liputan6.com, Selasa (10/11/2024).

Pentingnya Legalitas Agen Travel

Heben mengungkapkan bahwa banyak agen travel ilegal yang beroperasi secara perorangan tanpa badan usaha resmi. Fenomena ini tidak hanya merugikan agen resmi tetapi juga membahayakan keamanan dan keselamatan wisatawan.

Ia pun mengimbau pengelola destinasi wisata untuk memastikan bahwa rombongan wisatawan menggunakan agen travel resmi. Hal ini termasuk memastikan pemandu wisata tersertifikasi dan agen terafiliasi dengan asosiasi yang memiliki izin resmi.

"Paling tidak, agen tersebut menjadi anggota asosiasi yang sudah legal. Karena untuk menjadi anggota asosiasi, legalitas itu syarat utama," tegasnya.

Peran Pemerintah dan Asosiasi

Heben menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menyaring operator travel ilegal. Astindo sendiri berkomitmen untuk memastikan anggotanya memiliki legalitas yang jelas.

"Kami di Astindo juga akan terus menyaring anggota agar hanya yang benar-benar memiliki legalitas yang bisa bergabung. Keberadaan agen travel resmi sangat penting untuk mendukung pariwisata yang aman dan berkelanjutan," tambah Heben.

 


Tips Menghindari Travel Bodong

Mitra driver Agen Perjalanan Online (Online Travel Agents) foto bersama menunggu kedatangan para delegasi ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo, DIY. (Liputan6.com/HO)

Heben memberikan beberapa tips bagi calon pelancong agar tidak terjebak dengan jasa travel bodong. Berikut poin-poin pentingnya:

  • Periksa Legalitas Agen Travel
  • Pastikan agen travel memiliki rekening perusahaan dan tergabung dalam asosiasi seperti Astindo. Keanggotaan dalam asosiasi menjadi tolok ukur legalitas perusahaan.
  • Cek Dokumen dan Rencana Perjalanan
  • Agen travel resmi akan menyediakan dokumen yang jelas, mulai dari bukti sewa hotel, transportasi, hingga itinerary lengkap.

"Semua rincian, seperti siapa yang akan menjemput di destinasi hingga rencana kegiatan, harus dapat dipantau sejak awal," jelas Heben.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya