Liputan6.com, Yogyakarta - Michael Ballack, gelandang legendaris Jerman, seringkali dikaitkan dengan predikat si tukang runner-up. Kedekatannya dengan berbagai gelar juara menjadi sorotan tersendiri.
Michael Ballack adalah seorang mantan pemain sepak bola profesional Jerman yang sangat terkenal. Ia lahir pada 26 September 1976 di Görlitz, Jerman.
Ballack memulai karirnya sebagai pemuda di komunitas olahraga perusahaan BSG Motor Fritz Heckert Karl-Marx-Stadt pada tahun 1983. Ia kemudian bergabung dengan departemen pemuda klub sepak bola FC Karl-Marx-Stadt.
Ballack melakukan debutnya untuk skuad U-21 Jerman pada tanggal 26 Maret 1996. Meskipun tim tersebut terdegradasi di musim pertamanya, penampilannya di Regional liga pada musim berikutnya memimpin untuk berpindah ke FC Kaiserslautern pada tahun 1997.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari berbagai sumber, Michael Ballack dikenal sebagai salah satu pemain yang sering menjadi runner-up dan tidak pernah meraih gelar Liga Champions. Ballack juga dijuluki Mr Runner-up karena sering nyaris mengangkat trofi kemenangan. Berikut adalah beberapa rentetan final yang gagal dimenangkan oleh Ballack:
1. Gelar Bundesliga 2002
Michael Ballack dengan Bayer Leverkusen mengawali musim 2001/02 dengan pergantian kursi kepelatihan. Kehadiran Klaus Toppmoller diharapkan membawa angin segar bagi tim.
Akan tetapi, Toppmoller bukanlah pelatih dengan CV menterang yang biasa membawa timnya meraih kejayaan. Pelatih asal Jerman itu dianggap cuma pelatih medioker yang sebelumnya sempat menukangi VfL Bochum.
Toppmoller membawa Leverkusen mengarungi 14 pertandingan tanpa menelan satu pun kekalahan. Bahkan tak jarang Leverkusen dibuat menang dengan skor telak.
Contohnya saat menaklukan Freiburg, Stuttgart, dan Hamburg dengan skor identik, 4-1. Rangkaian hasil positif ini jadi awal yang amat baik untuk kembali merajut asa menjuarai Bundesliga musim 2001/02.
Dalam 2 pertandingan terakhir dari tiga laga tersisa, Ballack dan kawan-kawan Leverkusen justru mengalami kekalahan. Momen tersebut tak disia-siakan oleh Borussia Dortmund sebagai rivalnya.
Mereka mengamankan poin penuh di tiga pertandingan akhir dan upaya Leverkusen untuk meraih gelar pertamanya pun kandas. Dortmund berhasil menyalip di menit-menit akhir dan satu poin jadi pembeda nasib antara Leverkusen dan gelar juara.
Kalah di Final Piala Jerman 2002
2. Kalah di Final Piala Jerman 2002
Pada musim 2001-2002, Bayer Leverkusen tampil mengesankan di berbagai kompetisi. Mereka berhasil melaju ke final Liga Champions, final DFB-Pokal (Piala Jerman), dan finis sebagai runner-up di Bundesliga. Namun, tak satu pun gelar yang berhasil mereka raih.
Di final DFB-Pokal, Bayer Leverkusen berhadapan dengan rival sekota, Schalke 04. Pertandingan berjalan sengit, namun akhirnya Schalke 04 keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2. Kekalahan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Ballack dan rekan-rekannya.
3. Kalah di Final Liga Champions 2002
Final Liga Champions 2002 mempertemukan Bayer Leverkusen dengan raksasa Spanyol, Real Madrid. Pertandingan berlangsung sangat sengit dan kedua tim sama-sama berambisi untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar, namun nasib berkata lain.
Menjelang akhir pertandingan, Zinedine Zidane mencetak gol yang sangat indah melalui tendangan voli. Gol inilah yang menjadi penentu kemenangan Real Madrid atas Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Kekalahan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Ballack dan rekan-rekannya.
4. Kalah di Final Piala Dunia 2002
Piala Dunia 2002 menjadi ajang yang sangat menjanjikan bagi Jerman. Dengan Ballack sebagai motor permainan, Der Panzer berhasil melaju hingga ke partai puncak.
Akan tetapi, nasib berkata lain. Pada laga final yang digelar di Stadion Internasional Yokohama, Jepang, Jerman harus mengakui keunggulan Brasil dengan skor 0-2.
Hal yang membuat kekalahan ini terasa lebih pahit adalah absennya Ballack di laga final. Akumulasi kartu kuning membuatnya harus absen dalam pertandingan tersebut.
Padahal, Ballack telah menjadi sosok yang sangat penting dalam perjalanan Jerman hingga ke final. Gol-gol krusialnya, terutama saat melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan, menjadi bukti kontribusinya yang besar.
5. Kehilangan Gelar Juara Premier League di Week Terakhir 2008
Michael Ballack dan Chelsea mengalami salah satu momen paling pahit dalam sejarah klub pada musim 2007/2008. Mereka kehilangan gelar juara Premier League secara dramatis di pekan terakhir kompetisi.
Chelsea dan Manchester United terlibat dalam persaingan sengit untuk memperebutkan gelar juara Premier League musim itu. Kedua tim saling mengejar poin hingga pekan terakhir.
Chelsea memiliki peluang besar untuk menjadi juara jika berhasil mengalahkan Wigan Athletic di pertandingan terakhir. Sementara itu, Manchester United hanya perlu meraih hasil imbang melawan Wigan untuk mengamankan gelar.
Secara mengejutkan, Chelsea kalah dari Wigan dengan skor 1-2. Hasil ini membuat Manchester United yang meraih hasil imbang, berhasil keluar sebagai juara Premier League.
Advertisement
Kalah di Final Liga Champions 2008
6. Kalah di Final Liga Champions 2008
Pada musim 2007/2008, Chelsea berhasil menembus final Liga Champions. Pertandingan puncak ini mempertemukan mereka dengan rival sekota, Manchester United.
Final yang digelar di Luzhniki Stadium, Moskow ini menjadi salah satu final Liga Champions paling menegangkan sepanjang sejarah. Cristiano Ronaldo berhasil membawa Manchester United unggul lebih dulu di babak pertama namun, Chelsea mampu menyamakan kedudukan melalui gol Frank Lampard. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak tambahan waktu berakhir.
Karena tidak ada gol yang tercipta di babak tambahan waktu, pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti. Kedua tim sama-sama tampil impresif dalam eksekusi penalty dan akhirnya Manchester United berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 6-5.
Kekalahan di final Liga Champions 2008 menjadi pukulan telak bagi Michael Ballack dan Chelsea. Kekalahan ini juga menjadi salah satu dari sekian banyak final yang gagal dimenangkan oleh Ballack.
7. Kalah di Final Euro 2008
Pada turnamen Euro 2008, Jerman tampil mengesankan dan berhasil lolos hingga ke babak final. Di partai puncak, mereka berhadapan dengan timnas Spanyol yang saat itu sedang berada di puncak performa.
Salah satu momen yang menyedihkan dalam pertandingan ini adalah cedera yang dialami oleh Michael Ballack. Kapten timnas Jerman ini harus absen di final karena mengalami cedera otot betis.
Kekalahan 1-0 di final Euro 2008 menjadi kekecewaan mendalam bagi Ballack dan seluruh skuad Jerman. Mereka sudah sangat dekat dengan trofi juara, namun harus puas menjadi runner-up.
Penulis: Ade Yofi Faidzun