Liputan6.com, Jakarta Pada 9 Desember 2024, sejarah baru tercipta di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Siti Fauziah secara resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Sekjen MPR RI) oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Momen ini tidak hanya menandai pelantikan jabatan, tetapi juga pencapaian besar bagi perempuan Indonesia.
Prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh sejumlah pimpinan MPR, seperti Eddy Soeparno, Bambang Wuryanto, hingga Lestari Moerdijat. Pelantikan ini menjadi sorotan nasional karena Siti Fauziah adalah perempuan pertama yang menduduki posisi Sekjen dalam sejarah MPR RI.
Advertisement
Dengan peran barunya, Siti Fauziah diharapkan mampu membawa angin segar dalam tata kelola kelembagaan, termasuk memperkuat sinergi internal untuk mendukung tugas-tugas MPR secara optimal. Bagaimana perjalanan Siti Fauziah hingga mencapai posisi ini?
Proses Pelantikan dan Sumpah Jabatan
Pelantikan Siti Fauziah sebagai Sekjen MPR RI dilakukan langsung oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Acara ini berlangsung di Gedung Nusantara IV dan dihadiri para pimpinan MPR, termasuk Wakil Ketua Bambang Wuryanto dan Eddy Soeparno.
Dalam prosesi tersebut, Siti Fauziah mengucapkan sumpah jabatan sesuai ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Ahmad Muzani memandu sumpah yang menegaskan komitmen Siti Fauziah untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab demi bangsa dan negara.
Advertisement
Jejak Karier Siti Fauziah Sebelum Menjadi Sekjen
Sebelum resmi menjabat sebagai Sekjen, Siti Fauziah pernah mengemban tugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR RI. Penunjukannya telah melalui proses panjang dan mengikuti peraturan yang berlaku.
Presiden RI menetapkan pengangkatan Siti Fauziah melalui Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 2024. Penetapan ini merupakan bagian dari upaya memberikan kesempatan kepada perempuan dalam posisi strategis pemerintahan.
Tantangan dan Harapan di Tugas Baru
Ahmad Muzani menekankan bahwa Setjen MPR merupakan sistem pendukung vital dalam mendukung fungsi dan tugas MPR. Tantangan besar menanti, termasuk memastikan efisiensi dalam administrasi dan keuangan lembaga.
Siti Fauziah diharapkan dapat menyinergikan sumber daya manusia di internal Sekretariat Jenderal untuk mendukung keberlanjutan fungsi konstitusional MPR. Harapan besar diletakkan pada kontribusinya untuk membawa inovasi dalam tata kelola kelembagaan.
Advertisement
Sorotan Sosial dan Publik tentang Kepemimpinan Perempuan
Penunjukan Siti Fauziah menuai apresiasi dari berbagai pihak. Publik menyoroti langkah MPR RI sebagai wujud dukungan terhadap kesetaraan gender di Indonesia. Pencapaian ini dinilai membuka peluang lebih luas bagi perempuan di sektor pemerintahan.
Namun, di sisi lain, tugas berat menanti Siti Fauziah. Publik akan mengamati sejauh mana ia dapat memberikan kontribusi nyata untuk memperkuat peran MPR sebagai lembaga negara yang strategis.
Program Utama dan Agenda Awal Siti Fauziah
Siti Fauziah mengungkapkan komitmennya untuk mendekatkan program-program MPR dengan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui sinergi dengan sektor UMKM dan komunitas lokal untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas.
Agenda awalnya termasuk memperkuat transparansi dalam manajemen administrasi, serta mendukung kegiatan sidang tahunan MPR yang lebih inklusif. Dengan fokus ini, Siti Fauziah diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam tata kelola kelembagaan.
Advertisement
Apa peran Sekjen MPR RI?
Sekjen MPR RI bertugas mendukung administrasi, logistik, dan teknis untuk kelancaran tugas lembaga MPR.
Siapa perempuan pertama yang menjadi Sekjen MPR RI?
Siti Fauziah adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Sekjen MPR RI, dilantik pada 9 Desember 2024.
Advertisement
Apa tantangan utama Siti Fauziah sebagai Sekjen?
Tantangan utama adalah memastikan sinergi kelembagaan dan mendukung tugas konstitusional MPR RI secara optimal.