Gunung Semeru Masih Terus Erupsi, Masyarakat Tidak Boleh Beraktivitas 500 Meter dari Tepi Sungai

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa kali eruspi dengan visual letusan tidak teramati. Sebab kawasan Gunung Semeru tertutup kabut pada Selasa sejak pukul 02.56 WIB hingga 16.42 WIB.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Des 2024, 19:32 WIB
Gunung Semeru beberapa kali erupsi, tinggi letusan tidak teramati (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa kali eruspi dengan visual letusan tidak teramati. Sebab kawasan Gunung Semeru tertutup kabut pada Selasa sejak pukul 02.56 Wib hingga 16.42 Wib

“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa (10/12/2024), pukul 16.42 WIB dan visual letusan tidak teramati,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghuforn Alwi, Selasa (10/12/2024)

Meskipun visual letusan gunung yang mempunyai ketinggain 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tidak teramati, erupsi tersebut tetap terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.

Sebelumnya juga terjadi erupsi pada pukul 14.44. WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.

Petugas mencatat Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati, yakni mulai pukul 02.56 Wib, kemudian pukul 10.21 WIB, lalu erupsi kembali pada pukul 13.02 Wib, pukul 13.33 WIB dan pukul 16.42 WIB.

Ghufron mengatakan, Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).


Masyarakat Tidak Boleh Beraktivitas 500 Meter dari Tepi Sungai

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya