5 Pemain Terlupakan Manchester United: Termasuk Pahlawan Minim Pengakuan dan Cameo 5 Menit

Manchester United (MU) merupakan salah satu klub sepak bola terkemuka di dunia yang telah melahirkan banyak legenda sepanjang sejarahnya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Des 2024, 00:01 WIB
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) merupakan salah satu klub sepak bola terkemuka di dunia yang telah melahirkan banyak legenda sepanjang sejarahnya.

Setiap tahun, Setan Merah terus berupaya mengembangkan bakat-bakat baru, baik melalui akademi internal maupun dengan merekrut pemain berbakat dari klub-klub lain di Eropa.

Banyak pemain yang berhasil mencatatkan nama mereka sebagai legenda berkat penampilan gemilang dan koleksi trofi yang melimpah, baik secara tim maupun individu. Namun, tidak semua pemain yang bergabung dengan MU mampu memenuhi ekspektasi. Beberapa di antaranya malah dianggap gagal dan tidak meninggalkan jejak yang berarti.

Selain itu, ada juga pemain yang hanya singgah di Old Trafford tanpa meninggalkan kenangan yang kuat, sehingga mungkin Anda tidak ingat pernah ada pemain tersebut di dalam skuad MU.

Berikut adalah lima pemain yang mungkin terlupakan di Manchester United:


1. Danny Pugh

Manchester United adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal di dunia. Dikenal dengan julukan "Setan Merah," klub ini memiliki sejarah yang kaya dan basis penggemar yang sangat besar. Logo ikonik Manchester United menjadi simbol kebanggaan bagi para pendukungnya. Dengan warna merah yang mencolok dan desain yang khas, logo ini mencerminkan semangat juang dan tradisi panjang klub. Sejak didirikan pada tahun 1878, Manchester United telah meraih banyak prestasi, termasuk gelar Liga Inggris dan Liga Champions UEFA. Klub ini juga dikenal karena menghasilkan pemain-pemain hebat yang telah mencetak sejarah di dunia sepak bola. Dukungan dari penggemar di seluruh dunia semakin memperkuat posisi Manchester United sebagai salah satu klub terkemuka di kancah internasional. Melalui strategi pemasaran yang efektif dan keterlibatan media sosial, Manchester United terus memperluas jangkauan dan meningkatkan interaksi dengan penggemar. Dengan begitu, klub ini tidak hanya berfokus pada prestasi di lapangan, tetapi juga membangun komunitas yang solid di luar pertandingan.

Danny Pugh, seorang gelandang serbabisa, memiliki perjalanan karier yang menarik di dunia sepak bola. Meskipun hanya bermain selama lima menit untuk Manchester United (MU) sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan Tottenham pada September 2002, kontribusinya tetap menjadi bagian dari sejarah klub. Dalam momen tersebut, Pugh menggantikan legenda Ryan Giggs.

Pugh meninggalkan MU sebagai bagian dari kesepakatan transfer yang memungkinkan Alan Smith bergabung dari Leeds United. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya di kasta kedua Inggris, menunjukkan ketahanan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan yang ada.

Setelah melewati berbagai pengalaman, Pugh akhirnya bergabung dengan Stoke City. Di klub ini, ia berperan penting dalam membantu Stoke City meraih promosi ke Premier League pada tahun 2008. Keberhasilannya di Stoke City menandai babak baru dalam kariernya, di mana ia menghabiskan empat tahun berkompetisi di level tertinggi sepak bola Inggris.

Setelah masa-masa gemilang di Premier League, Pugh melanjutkan kariernya dengan memperkuat Hanley Town. Di usia 39 tahun, ia tetap menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi dalam bermain sepak bola, meskipun sudah berada di tahap akhir kariernya.

Perjalanan Danny Pugh di dunia sepak bola mencerminkan ketekunan dan semangat juang yang patut dicontoh. Dari debut singkat di Manchester United hingga kesuksesannya bersama Stoke City, setiap langkahnya telah memberikan warna tersendiri dalam sejarah sepak bola Inggris.


2. Ronny Johnsen

Ronny Johnsen.

Ronny Johnsen merupakan salah satu sosok penting dalam sejarah Manchester United, terutama pada saat tim meraih treble yang mengesankan pada tahun 1999. Pria asal Norwegia ini menghabiskan enam tahun berharga di Old Trafford sebelum pindah ke Aston Villa pada tahun 2002.

Selama masa baktinya di Manchester United, Johnsen mencatatkan 150 penampilan dan berhasil mencetak sembilan gol. Meskipun sering kali tidak mendapatkan sorotan yang layak, ia diakui sebagai salah satu pemain yang diabaikan oleh manajer legendaris Sir Alex Ferguson. Kontribusinya yang solid di lini belakang membantu Setan Merah meraih berbagai prestasi gemilang.

Setelah meninggalkan Manchester United, Johnsen melanjutkan kariernya dengan bergabung bersama Newcastle selama satu tahun. Ia kemudian kembali ke tanah kelahirannya untuk mengakhiri karier profesionalnya di klub Vlerenga.

Selama berkarier, Johnsen meraih berbagai penghargaan yang menunjukkan dedikasinya dalam dunia sepak bola. Meskipun tidak selalu berada di garis depan perhatian, perannya di tim sangat krusial dalam mencapai kesuksesan.

Ronny Johnsen adalah contoh nyata dari seorang pahlawan tanpa tanda jasa dalam dunia sepak bola. Kontribusinya yang tak ternilai bagi Manchester United dan perjalanan kariernya yang mengesankan menjadikannya sosok yang patut dikenang dalam sejarah sepak bola.


3. Karel Poborsky

Karel Poborsky.

Pemain asal Republik Ceko, Karel Poborsky, dikenal luas berkat gol spektakulernya yang mengesankan pada Euro 1996 di Villa Park. Momen tersebut menjadi salah satu sorotan dalam kariernya yang cemerlang.

Poborsky menghabiskan dua musim berharga di Old Trafford. Pada tahun pertamanya, ia berhasil meraih gelar Premier League, meskipun di musim berikutnya, timnya harus mengakui keunggulan Arsenal. Selama berkarier di Manchester United, ia mencatatkan 48 penampilan dan mencetak enam gol.

Pembangkitan bintang muda David Beckham membuat Poborsky merasa waktu bermainnya semakin terbatas. Akibatnya, ia memutuskan untuk meninggalkan Manchester United sebelum musim keduanya berakhir dan bergabung dengan klub Benfica.

Karel Poborsky adalah salah satu pemain yang meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah sepak bola, baik di level klub maupun internasional. Kontribusinya di Euro 1996 dan di Manchester United tetap dikenang hingga kini.


4. Frazier Campbell

Manchester United - Ilustrasi Logo MU (Bola.com/Adreanus Titus)

Frazier Campbell, yang lahir dari akademi Manchester United (MU), menghadapi tantangan dalam mengembangkan kariernya di klub tersebut. Meskipun memiliki potensi, ia hanya mampu mencatatkan dua penampilan di Premier League bersama MU.

Selama perjalanan kariernya, Campbell menjalani beberapa periode dengan status pinjaman. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengalaman dan meningkatkan kemampuannya sebelum akhirnya bergabung dengan tim utama MU. Pengalaman ini membawanya ke beberapa klub, termasuk Hull City dan Tottenham Hotspur.

Setelah masa pinjaman, Campbell melanjutkan kariernya dengan bergabung ke Sunderland. Ia kemudian pindah ke Cardiff City dan Crystal Palace, di mana ia berharap dapat menunjukkan kualitas dan keterampilannya di level yang lebih tinggi.

Walaupun perjalanan Frazier Campbell di Manchester United tidak berjalan sesuai harapan, pengalaman yang didapat dari berbagai klub telah membentuknya menjadi pemain yang lebih matang dan siap bersaing di dunia sepak bola profesional.


5. Raimond van der Gouw

Raimond van der Gouw adalah kiper asal Belanda yang bergabung dengan Manchester United pada awal musim 1996/1997. Sebelumnya, ia menjabat sebagai pelatih kiper di PSV Eindhoven dari Juli 2020 hingga Juni 2022. Keputusan Manchester United untuk mendatangkan Van der Gouw menambah kedalaman skuad tim, terutama di posisi penjaga gawang.

Penjaga gawang asal Belanda, van der Gouw, bergabung dengan Manchester United pada tahun 1996 dengan biaya transfer sebesar setengah juta poundsterling. Saat itu, posisi kiper utama di tim dipegang oleh Peter Schmeichel, sehingga van der Gouw harus rela duduk di bangku cadangan.

Meskipun sering menjadi pilihan kedua, van der Gouw tetap menunjukkan kualitasnya dengan tampil sebanyak 60 kali untuk Setan Merah, di mana 37 penampilan di antaranya terjadi di Liga Inggris. Salah satu momen paling berkesan dalam kariernya adalah saat dia tampil di semifinal Liga Champions melawan Borussia Dortmund pada tahun 1997. Dalam pertandingan tersebut, van der Gouw dipanggil untuk menggantikan Schmeichel yang ditarik keluar sesaat sebelum kick-off. Meskipun situasi mendesak, penampilannya berhasil memukau banyak orang.

Keberanian dan keterampilan van der Gouw di lapangan menunjukkan bahwa meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama, ia tetap menjadi bagian penting dari sejarah Manchester United.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya