Liputan6.com, Jakarta Aktor muda Endy Arfian berbagi pengalaman unik selama membintangi film terbarunya, Pengin Hijrah. Film drama ini tak hanya menantang kemampuan aktingnya, tetapi juga memberinya pengalaman baru saat syuting di Uzbekistan. Dalam wawancara eksklusif, Endy mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi, termasuk bahasa, budaya, dan proses mendalami karakter dalam drama.
Selama syuting di Uzbekistan, Endy menghadapi tantangan besar, terutama saat harus berinteraksi dengan penduduk lokal. Salah satu pengalaman menariknya adalah ketika banyak orang Uzbekistan mengira dirinya adalah warga asli.
Advertisement
"Kalau ketemu orang Uzbek asli, mereka sering ajak aku ngomong pakai bahasa Uzbekistan. Mungkin karena outfit dan wajahku mirip mereka," ujar Endy sambil tertawa.
Endy bahkan harus menjalani beberapa adegan dengan dialog berbahasa Uzbekistan. Berkat pelatihan intensif bersama dialect coach, ia berhasil melakukannya dengan baik.
"Alhamdulillah, banyak yang percaya aku ini orang Uzbek asli. Bahkan muka aku mirip banget sama dialect coach di film ini," tambahnya.
Namun, tantangan tak hanya berhenti pada bahasa. Budaya dan kebiasaan masyarakat Uzbekistan yang berbeda juga menjadi pengalaman baru baginya. Meski begitu, Endy merasa belajar banyak dari kesempatan tersebut, termasuk memahami lebih dalam sejarah dan nilai agama yang kuat di negara itu.
Perbedaan Syuting Film Horor dan Drama
Sebagai aktor yang sudah sering bermain di genre horor, Endy merasa proses syuting film drama seperti Pengin Hijrahmemberikan pengalaman yang berbeda.
"Syuting horor itu lebih teknis. Kita harus janjian dengan efek, timing, dan kamera. Kalau drama, lebih bebas. Kita bisa fokus pada kedalaman emosi tanpa terlalu banyak mikirin teknis," jelas Endy.
Ia menambahkan bahwa drama memerlukan proses pendalaman karakter yang lebih lama dibandingkan horor. "Di drama, banyak layer-layer emosi yang harus dieksplorasi. Kalau horor, layernya nggak sedalam drama," ungkapnya.
Advertisement
Pesan Moral dalam Film Pengin Hijrah
Film Pengin Hijrah mengangkat tema pencarian jati diri dan spiritualitas, yang menurut Endy sangat relevan dengan kehidupan generasi muda.
"Banyak orang yang mungkin sedang mengalami krisis jati diri atau bingung menentukan arah hidup. Aku berharap karakter Omar yang aku mainkan bisa memberi dampak positif, meskipun film ini dikemas secara ringan dan millennial banget," kata Endy.
Endy juga merasa proyek ini spesial karena jarang mendapat tawaran film drama dengan unsur religi. "Biasanya aku main drama romans atau keluarga. Drama religi ini unik karena bisa menyampaikan pesan dakwah tipis-tipis tanpa terkesan menggurui," ujarnya.
Kesempatan Syuting di Lokasi Bersejarah
Salah satu momen paling berkesan bagi Endy adalah syuting di Uzbekistan, terutama di lokasi-lokasi bersejarah. Salah satunya adalah kompleks makam Imam Al-Bukhori, meski sebagian besar dilakukan di museum karena area makam sedang direnovasi.
"Syuting di Museum Al-Bukhori itu luar biasa. Tempatnya penuh benda bersejarah, dan ini selaras banget dengan tema film yang terinspirasi dari hadis Imam Al-Bukhori," jelas Endy.
Film Pengin Hijrah dijadwalkan tayang 2025 dan diharapkan menjadi tontonan inspiratif bagi generasi muda. Dengan cerita yang kuat dan pesan moral yang mendalam, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang penuh makna.
Bagi penggemar Endy Arfian, perannya sebagai Omar di Pengin Hijrah adalah bukti bahwa ia terus berkembang sebagai aktor yang mampu mengeksplorasi berbagai genre film.
Advertisement