Liputan6.com, Jakarta Minat masyarakat terhadap sektor properti khususnya ruko di perumahan elit, ternyata sangat tinggi. Di kawasan Summarecon Serpong misalnya, penjualannya menyentuh angka Rp 90 miliar hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Terletak di dekat Jalan Boulevard Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Ruko Quantum Commercial, berada di kawasan Scientia Garden. Penjualan tahap 1 sebanyak 10 unit ditutup sold out, dan dilanjutkan dengan pembukaan tahap 2, dengan total terjual sebanyak 15 unit dari 34 unit yang ditawarkan dengan nilai pendapatan penjualan Rp 90 miliar.
Advertisement
"Betul, tahap 1 sold out sebanyak 10 unit, tahap 2 terjual 15 unit dari total 34 unit, dengan nilai pendapatan penjualan Rp 90 miliar,"ujar Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, fenomena ini menunjukan, minat masyarakat yang tinggi tidak hanya terhadap produk hunian tapi juga komersial. Hal ini menunjukan, kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon Serpong telah tumbuh dan berkembang hingga menarik bagi pelaku usaha.
Sebab, masyarakat di wilayah Jabodetabek khususnya, sudah mengetahui persis, kawasan Serpong dikenal sebagai wilayah penyangga ibukota yang semakin berkembang. Bukan hanya dikelilingi fasilitas komersil, tapi juga rumah sakit dan area perkantoran.
"Seiring dengan pengembangan tersebut, perputaran bisnis di Summarecon Serpong pun semakin hidup dan menjanjikan bagi pelaku usaha,"katanya.
Ruko dengan 2 ukuran yaitu 5x16 dan 6x16, menawarkan sejumlah cara pembayaran yang memudahkan para pelaku usaha. Antara lain tunai keras, bertahap 12 kali & 24 kali, KPR DP Minimal 10 persen, DP 10 persen cicil 5 kali bulan ke-6 pelunasan cash atau KPR.
Pasca Pemilu Minat Properti Naik
Sementara, sektor properti Indonesia berpotensi besar untuk berkembang di tahun 2024, dampak penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu 2024 dinilai turut mengakselerasi geliat industri properti tanah air.
Bank Indonesia juga telah memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai 4,7-5,5 persen pada 2024. Hal ini meliputi potensi sektor properti yang diproyeksikan akan bertumbuh.
"Setelah pemilu, pasar properti bergerak karena permintaan meningkat dengan suplai yang terus berkurang. Hal ini memicu kenaikan harga properti mulai Maret sampai Oktober 2024 jelang pemerintahan baru akan dimulai. Momentum tepat untuk beli properti sekarang, sebelum harganya naik," jelas Pengamat Properti dan Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa.
Advertisement