CEO Richard Teng: Binance Belum Putuskan Lokasi Kantor Pusat

Bursa kripto, Binance belum memutuskan lokasi pembangunan kantor pusat globalnya. Hal itu diungkapkan langsung oleh CEO Binance, Richard Teng

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Des 2024, 12:15 WIB
Binance. Photo: Kanchanara/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Bursa kripto, Binance belum memutuskan lokasi pembangunan kantor pusat globalnya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh CEO Binance, Richard Teng dalam sebuah wawancara di sela-sela konferensi tahunan Abu Dhabi Finance Week.

"Kami masih bekerja sangat keras untuk ini (kantor pusat). Ini adalah masalah yang sangat rumit dengan banyak kompleksitas yang berbeda," kata Richard Teng, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/12/2024).

Richard Teng mengatakan undang-undang pajak dan kemampuan untuk memikat staf akan mendorong keputusan tentang lokasi kantor pusat.

“Binance masih dalam pembicaraan mendalam dengan beberapa yurisdiksi”, katanya, tanpa memberikan nama-nama spesifik.

Punya 20 Lisensi

Perusahaan tersebut sejauh ini telah diberikan 20 lisensi dan registrasi di seluruh dunia, menurut situs webnya, termasuk di Abu Dhabi dan awal tahun ini oleh regulator aset virtual Dubai, VARA.

Binance memperkenalkan dewan direksi awal tahun ini untuk pertama kalinya. Dewan direksi tersebut terdiri dari tujuh anggota, termasuk tiga direktur independen.

"Binance telah berubah dari perusahaan yang dipimpin oleh pendiri dan CEO menjadi perusahaan yang dipimpin oleh dewan direksi," turut Richard Teng.

Dia menambahkan bahwa ia sesekali berbicara dengan Zhao dan bahwa mantan CEO tersebut memiliki semua hak yang terkait dengan pemegang saham mana pun di perusahaan mana pun.

 


Rencana Lama

Dok: Binance

Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia, telah lama mengatakan keputusan tentang kantor pusat global akan segera diambil.

Mengungkapkan lokasi kantor pusat dipandang sebagai bagian dari dorongannya untuk meningkatkan transparansi setelah adanya tuntutan pidana terhadap mantan CEO-nya, Changpeng Zhao.

Zhao, yang dikenal sebagai "CZ", mengaku bersalah melanggar undang-undang AS terhadap tindak pidana pencucian uang di Binance, dan menghabiskan waktu berbulan-bulan di penjara awal tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya