Fakta Kebakaran PT Anugerah Abadi Magelang, Ribuan Karyawan Diliburkan

Kebakaran terjadi pada Minggu, 8 Desember 2024, sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut saksi mata, api dengan cepat menyebar ke seluruh bagian pabrik, termasuk area produksi dan gudang.

Proses pemadaman berlangsung hingga sore hari dengan melibatkan belasan unit pemadam kebakaran dari berbagai daerah. Asap hitam pekat terlihat hingga beberapa kilometer dari lokasi kejadian, menunjukkan intensitas kebakaran yang hebat.

Kebakaran ini memaksa seluruh aktivitas produksi dihentikan sementara. Sebanyak 2.700 karyawan kehilangan pekerjaan hingga waktu yang belum ditentukan.

HRD Compliance PT Anugerah Abadi menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan pendataan kerugian. Mereka juga menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian untuk menentukan langkah selanjutnya.

Pemilik pabrik terlihat emosional menyaksikan kebakaran yang menghanguskan seluruh usaha yang telah dibangun dengan kerja keras. Dalam sebuah video yang viral, ia tetap berusaha memberikan semangat kepada karyawannya, meski kondisi fisik dan emosinya terpukul.

“Kita harus bangkit lagi. Kita pasti bisa,” ujar pemilik dalam video tersebut, yang mendapatkan banyak dukungan dari warganet.

Pemerintah Kabupaten Magelang memberikan dukungan penuh kepada perusahaan untuk mempercepat proses pemulihan. Penjabat Bupati Magelang, Sepyo Achanto, meninjau langsung lokasi kebakaran dan menyampaikan keprihatinannya.

Selain itu, Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa menyatakan bahwa penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung. Dugaan awal mengarah pada konsleting listrik, tetapi tim forensik masih melakukan investigasi lebih lanjut.

Para pekerja berharap proses pemulihan berlangsung cepat agar mereka bisa kembali bekerja. Pihak perusahaan menyatakan komitmennya untuk mempercepat pemulihan dan melibatkan asuransi guna menutup kerugian.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, menunjukkan pentingnya solidaritas dalam menghadapi musibah besar seperti ini.

Penyebab pasti masih dalam penyelidikan, tetapi dugaan awal menunjukkan adanya konsleting listrik.

Kerugian belum dapat dipastikan karena perusahaan masih menghitung ulang nilai aset yang rusak.

Sebanyak 2.700 karyawan diliburkan sementara hingga perusahaan memberikan kepastian operasional.

Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh melalui koordinasi dengan pihak perusahaan dan kepolisian.