Diskop dan UKM Dorong Koperasi di Jatim Lakukan Modernisasi dan Transformasi Digital

Modernisasi dengan fokus utama transformasi digital usaha koperasi di Jawa Timur agar mampu menjangkau pasar lebih luas

oleh Zainul Arifin diperbarui 15 Des 2024, 22:00 WIB
ilustrasi-koperasi

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UKM) Jawa Timur mendorong ada modernisasi usaha koperasi. Salah satu fokusnya dengan transformasi digital agar koperasi mampu berkembang menghadapi persaingan global.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, mengatakan modernisasi menjadi kunci penting agar koperasi tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang sebagai kekuatan ekonomi yang relevan dengan zaman. “Salah satu fokus modernisasi itu adalah transformasi digital koperasi lewat penerapan aplikasi manajemen keuangan dan pemasaran berbasis teknologi,” kata Endy, Rabu (11/12/2024).

Menurut dia, digitalisasi akan membantu koperasi dalam meningkatkan efisiensi operasional. Penggunaan teknologi digital juga dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi sesuai perkembangan zaman. Diskop dan UKM Jatim menggandeng berbagai platform teknologi untuk mewujudkan program itu. Bentuknya melalui serangkaian program strategis mencakup pelatihan, kemitraan strategis, dan pengembangan aplikasi berbasis teknologi.

Jumlah koperasi di Jawa Timur merupakan terbanyak secara nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah koperasi di Indonesia mencapai 127.846 unit pada 2021 dengan 22.845 unit atau sekitar 17,86% di antaranya ada di Jawa Timur. Pemprov Jawa Timur mencatat kontribusi koperasi dan UMKM pada 2023 lalu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi ini mencapai 59,18 persen. Menunjukkan sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian.

Selain digitalisasi koperasi, lanjut Endy Alim, koperasi juga didorong menerapkan usaha yang berkelanjutan. Yakni dengan menerapkan efisiensi penggunaan energi, pengelolaan sampah atau limbah produksinya. “Menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” ujar dia.


Modernisasi Pola Pikir

Diskop dan UKM menilai peningkatan sumber daya manusia turut jadi perhatian utama. Sejumlah perguruan tinggi dan lembaga pelatihan digandeng untuk memberikan pelatihan pengelolaan bisnis modern, pemasaran digital dan manajemen risiko ke pengurus dan anggota koperasi. "Jadi tidak hanya soal teknologi, modernisasi koperasi juga ada di pola pikir,” ujar Endy.

Selain dari Pendamping Koperasi Profesional, Diskop menjajaki kerjasama dengan dengan UPN Veteran Jawa Timur untuk melakukan pendampingan intensif pengembangan koperasi. Dengan begitu, koperasi diharapkan benar-benar bertransformasi menjadi entitas usaha modern dan kompetitif. “Serta mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah berbasis kerakyatan,” ucap Endy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya