Liputan6.com, Jakarta - Sebuah unggahan akun TikTok Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka, Minggu, 8 Desember 2024, menjadi viral. Klip yang dimaksud memperlihatkan Pesona Indonesia menggunakan template yang tengah digemari warga dunia maya.
"Selamat berakhir pekan 🫰🏻 Saya pinjam gerakannya ya @Rumah griya. Sukses untuk karya-karyanya," bunyi keterangan unggahan tersebut. Di video, beberapa destinasi wisata yang dipamerkan, seperti Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Raja Ampat, Papua Barat.
Advertisement
Ada juga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, serta Ibu Kota Nusantara (IKN). Tidak butuh waktu lama bagi warganet menyerbu kolom komentar unggahan yang telah mencatat 46 juta penayangan saat artikel ini ditulis.
Banyak yang tidak menyangka bahwa Wapres mempromosikan Indonesia lewat template viral, sementara ada juga yang menyindir harga tiket pesawat mahal untuk rute domestik. "Tolong turunin tiket (pesawat) domestik, ya kali mau keliling negara sendiri mahal banget ketimbang keluar negeri!" seru seorang warganet.
Yang lain bercanda menebak editor video tersebut. "Kayaknya cuma Kaesang yang berani ngedit video Pak Wapres jadi gini," tebak seorang pengguna. Yang lain menyepakati, berkomentar, "Gue tebak yang edit kaesang😭." "PASTI ADMINNYA KAESANG 😅😅😅," sahut warganet berbeda.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menurunkan harga tiket pesawat domestik selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri.
Harga Tiket Pesawat Turun
Menurut situs web Kemenhub, Rabu, 27 November 2024, Elba mengatakan, kebijakan tersebut merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban harga tiket pesawat. "Kemarin (Selasa, 26 November 2024), Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah Menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru," sebut dia.
"Hasilnya," Elba menerangkan. "Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru di seluruh bandara di Indonesia."
Demi mengakomodasi penurunan harga tiket pesawat, tanpa pengurangan PPN, lanjut Elba, peran Maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav diperlukan untuk menurunkan fuel surcharge, Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), dan avtur di beberapa bandara.
Pemberlakuan penyesuaian tarif akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru, mulai 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual. "Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika masih memungkinkan," ungkapnya.
Advertisement
Jadi Kabar Gembira
Elba berharap, keputusan menurunkan harga tiket pesawat jadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan selama Nataru nanti. Ia meyakini, keputusan ini mampu mendongkrak perekonomian dan pariwisata dalam negeri di kuartal terakhir tahun 2024
Lebih lanjut, Elba mengatakan, PT Pertamina Persero Group akan mendukung penurunan harga avtur pada periode Nataru di 19 lokasi bandara. Ini khususnya di bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta, Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, dan Biak.
Terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto telah terealisasi. Keputusan penurunan harga tiket pesawat disebut akan terus dievaluasi.
"Ada target pada 15 Desember (2024), akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret (2025) juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki," ujar Erick Thohir saat meninjau kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Rabu, 4 Desember 2024, lapor kanal Bisnis Liputan6.com.
Mengatasi Lonjakan Penumpang
Erick mengaku, kunjungannya bertujuan memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat benar-benar terealisasi. "Saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air cek harga tiket, ternyata benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai instruksi Pak Presiden," kata dia.
Menteri BUMN juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Menurutnya, kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir sering jadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat yang dikeluhkan.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, Erick menyadari bahwa kapasitas bandara tidak akan cukup jika tidak ada perencanaan sistematis. Maka itu, pemerintah mengaku sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan, seperti Nataru dan Lebaran.
Advertisement