Liputan6.com, London - Sekitar 35 orang tewas dan 100 lainnya cedera setelah tiga kereta api terlibat dalam tabrakan selama jam sibuk pagi hari di London selatan.
Dua kereta komuter yang membawa sekitar 1.300 penumpang bertabrakan tak lama setelah pukul 08.00 waktu setempat di Clapham Junction, London, Inggris -- persimpangan kereta api tersibuk di Eropa.
Advertisement
Dikutip dari laman BBC, Kamis (12/12/2024) kereta ketiga yang kosong kemudian menabrak reruntuhan dan menewaskan beberapa penumpang yang selamat dari tabrakan pertama.
Banyak penumpang masih terjebak saat petugas pemadam kebakaran memotong gerbong yang kusut untuk menjangkau mereka.
Layanan darurat mengatakan, tingkat cedera yang parah membuat beberapa penumpang harus menjalani operasi di tempat kejadian.
Di Rumah Sakit St George di Tooting, staf bersiaga darurat saat bus dan ambulans menunggu untuk membawa mereka yang membutuhkan perawatan medis ke unit kecelakaan dan gawat darurat yang baru.
Penumpang yang cukup sehat untuk meninggalkan tempat kejadian dengan berjalan kaki, berdiri di dekat rel kereta api dan digambarkan sebagai "terlihat terkejut dan tertekan".
Banyak yang telah dibawa ke sekolah terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Para saksi, yang tidak dapat menjangkau korban selamat karena luasnya reruntuhan, telah melaporkan melihat luka-luka yang mengerikan.
Mereka menggambarkan bagaimana gerbong kereta terlempar ke udara sebelum jatuh kembali setelah tabrakan.
Kecelakaan terjadi ketika kereta 0718 dari Basingstoke ke Waterloo mendekati persimpangan.
Laporan awal menunjukkan bahwa kereta tersebut melambat untuk mendapatkan sinyal ketika kereta 0614 dari Poole, yang berangkat dari Bournemouth karena masalah rel, menabrak bagian belakangnya.
Para ahli mengatakan kereta ini melaju dengan kecepatan sekitar 40mph.
Tak lama kemudian, kereta kosong yang meninggalkan persimpangan Clapham menabrak reruntuhan kereta.
British Rail mengatakan laporan awal menunjukkan kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan sinyal.
Menteri Transportasi Paul Cannon diketahui sedang dalam perjalanan ke lokasi tragedi.
Perdana Menteri Margaret Thatcher telah menjanjikan penyelidikan publik penuh.