Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan Hotel CasaSur Palermo yang menelepon 911 sesaat sebelum Liam Payne jatuh hingga tewas kini menghadapi tuduhan, menurut dokumen yang didapat Page Six pada Selasa, 10 Desember 2024, dikutip Rabu (10/12/2024). Manajer resepsionis, Esteban Reynaldo Grassi, dituduh terlibat dalam kematian eks anggota One Direction setelah hakim menangani kasus tersebut.
Dokumen yang diajukan pada Senin, 9 Desember 2024, juga mencantumkan Gilda Agustina Martin, manajer operasional di Hotel CasaSur Palermo, di Buenos Aires, Argentina. Hakim telah meminta kedua pihak diberitahu tentang dakwaan tersebut, meski tidak didetailkan tuduhan yang dimaksud.
Advertisement
"Karena ada alasan yang cukup untuk menduga mereka telah berpartisipasi dalam tindakan yang diselidiki, kami meminta orang-orang berikut untuk memberi pernyataan," bunyi keterangan dalam dokumen yang diperoleh Rolling Stone, Selasa.
Berdasarkan dokumen tersebut, Martín dan Grassi harus hadir di pengadilan pada Kamis, 19 Desember 2024. Braian Nahuel Paiz dan Uriel Alejandro Astengo dijadwalkan untuk hadir di persidangan pada Selasa, 17 Desember 2024 setelah dituduh memberikan narkoba pada Payne, yang diketahui berjuang dengan kecanduan.
Teman penyanyi tersebut, Rogelio Roger Nores, juga dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari berikutnya atas tuduhan meninggalkan seseorang yang berujung kematian. Berdasarkan sistem hukum Buenos Aires, setelah diinterogasi, seorang hakim harus menentukan apakah orang yang dituduh akan diadili, dikeluarkan dari kasus tersebut, atau jika tidak ada bukti untuk kedua keputusan tersebut.
Isi Pembicaraan Telepon Karyawan Hotel pada 911
Liam Payne meninggal dunia pada 16 Oktober 2024 setelah jatuh dari balkon kamar hotelnya di lantai tiga di CasaSur. Dia berusia 31 tahun. Setelah kematiannya, panggilan Grassi pada 911 dirilis ke publik.
Manajer itu terdengar dengan tenang memberi tahu operator, "Kami memiliki tamu yang (diduga) mabuk; dan ketika dia sadar, dia menghancurkan kamarnya dan kami perlu Anda mengirim seseorang, tolong. Kami perlu Anda mengirim seseorang dengan segera karena saya tidak tahu apakah hidupnya dalam bahaya."
"Dia berada di kamar yang memiliki balkon dan kami takut dia mungkin membahayakan hidupnya," tambahnya.
Grassi kemudian bertanya apakah polisi akan datang sebelum mencatat bahwa dia hanya menginginkan SAME, yang merupakan sistem Argentina untuk keadaan darurat medis. Namun, operator memberi tahu dia bahwa polisi sudah dalam perjalanan. Beberapa saat kemudian, tubuh Payne ditemukan di halaman.
Setelah banyak spekulasi, dilaporkan bahwa penyanyi tersebut kemungkinan mencoba memanjat keluar dari balkon setelah diduga dikurung di dalam kamarnya oleh karyawan. Rekaman pengawasan menunjukkan saat Payne digotong dari lobi oleh tiga karyawan pria sebelum mereka bergulat membawanya kembali ke kamarnya.
Advertisement
Penyebab Kematian Liam Payne
Tas selempang dan topi New York Yankees ditemukan di sebelah tubuh Payne saat kematiannya, mendukung teori bahwa dia mencoba melarikan diri. Sebuah tas berisi peralatan narkoba juga ditemukan di balkon kamar di bawah kamar Payne, menunjukkan bahwa dia membawanya bersamanya.
Namun, laporan otopsi mengungkap, dia pingsan di sepanjang jalan dan jatuh, mengakibatkan patah tulang tengkorak dan pendarahan internal dan eksternal.
Laporan toksikologi kemudian menentukan bahwa dia kemungkinan pingsan karena jumlah besar narkoba dan alkohol yang dia konsumsi sebelum kematiannya. Kokain, crack, depresan, dan kokain merah muda, obat rekreasi yang mencampurkan metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya, ditemukan dalam sistemnya.
Sebelumnya, dilansir dari E! News, Rabu, 27 November 2024, dalam dokumen yang pertama kali diperoleh TMZ, jaksa menyebut pria yang meninggal dunia pada 16 Oktober 2024 itu menghabiskan pagi harinya untuk minum-minum dan mencari narkoba. Sekitar pukul 7 pagi, ia disebut mengirim pesan pada seorang teman, mengatakan bahwa ia ingin berhubungan intim dengan pekerja seks.
Sekitar dua jam kemudian, ia menghubungi orang yang sama dengan pesan bertuliskan, "Bisakah kamu mengirimkan 6 gram?"
Pesan PSK Sebelum Tewas
Pihak berwenang menyebut teman pria yang dikenal lewat One Direction ini kemudian tiba di hotel untuk sarapan bersama. Payne disebut minum wiski untuk mengisi perutnya.
Ketika Payne kembali ke kamarnya, dia mulai mencari-cari sesuatu. Dalam dokumen, seorang pelayan menggambarkan pada penyelidik bahwa yang dicarinya adalah 'bubuk.' Jaksa juga menyebut bahwa dua pekerja seks tiba di hotel tempat Payne menginap sekitar pukul 11.30.
Dalam dokumen, kedua pekerja seks tersebut mengatakan pada penyelidik bahwa sang pelantun "Teardrops" bertanya apakah mereka membawa kokain karena dia kehabisan barang itu. Ia juga marah ketika keduanya menagih pembayaran.
Sekitar pukul 2 siang, pihak berwenang menyebut Payne mengirim pesan pada pegawai hotel berbunyi, "Saya perlu 7 gram lagi untuk hari ini."
Selanjutnya, staf hotel mengatakan pada penyelidik bahwa Payne "terlihat mabuk" dengan pupil yang membesar pada pukul 4 sore. Page Six melaporkan, tak lama setelahnya, Payne mulai mengamuk di kamarnya.
Advertisement