Liputan6.com, Jakarta - Apple Developer Academy di Indonesia hari ini merayakan kelulusan cohort 2024 dari kampusnya di Jakarta, Surabaya, dan Batam.
Dalam acara ini, ada sekitar 398 siswa dari ketiga lokasi akademi Apple tersebut dinyatakan lulus setelah menjalani program intensif selama 10 bulan lamanya.
Advertisement
Menariknya, ajang kelulusan ini dihadiri oleh tamu penting, yakni Esther Hare, Senior Director of Worldwide Developer Marketing di Apple.
"Para lulusan tahun ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan dampak bermakna dalam masyarakat," kata Esther.
Esther sendiri juga melihat bagaimana peserta Apple Developer Academy di Indonesia sangat unik ketimbang di negara lainnya.
"Dengan kreativitas dan kolaborasi, mereka telah menciptakan solusi yang menjawab berbagai tantangan ada di sekitar mereka," ucapnya.
Tak hanya sebatas seremoni, acara yang digelar di Pullman Jakarta pada Rabu, 11 Desember 2024, ini juga merayakan pencapaian besar dalam pengembangan talenta digital Tanah Air, terutama dengan meningkatnya partisipasi perempuan dan penerapan AI dalam kurikulum.
Tahun ini, 93 kota di seluruh Indonesia terwakili oleh para pelajar dengan rentang usia 18 hingga 50 tahun. Menariknya, tahun ini jumlah peserta perempuan meningkat dua kali lipat dari angkatan 2018.
Data ini menunjukkan upaya pihak Apple Developer Academy menciptakan ekosistem teknologi lebih inklusif.
Selama program 10 bulan ini, peserta dibekali berbagai keterampilan mulai dari pengkodean, desain, pemasaran, dan pengembangan profesional.
Menariknya, peserta tahun 2024 mendapatkan kurikulum dengan pengenalan materi khusus AI.
3 Aplikasi Proyek Lulusan di Apple Developer Academy
Dari berbagai aplikasi dan game hasil proyek akhir para siswa Apple Developer Academy, ada tiga proyek lulusan yang menjadi spotlight.
Adapun ketiga proyek lulusan akademi tersebut adalah:
- Chamelure
- Escapp
- MS-T
Masing-masing proyek mendapatkan spotlight karena dirasa mampu memperlihatkan bagaimana teknologi Apple dapat diterapkan, dan menciptakan solusi relevan bagi komunitas.
Future Leaders Summit
Sebagai bagian kesatuan dari acara kelulusan, Future Leaders Summit menghadirkan diskusi seputar invoasi dan teknologi untuk masa depan Indonesia.
Dalam acara ini, digelar panel khusus membahas peran perempuan dalam industri pengembang aplikasi, serta diskusi soal keterampilan dibutuhkan menghadapi era digital.
Dengan lebih dari 2.500 lulusan sejak 2018, Apple Developer Academy terus memperkuat ekosistem pengembangan aplikasi di Indonesia.
Kolaborasi dengan universitas terkemuka, seperti BINUS, Universitas Ciputra, dan Infinite Learning menjadi bukti Apple Developer Academy berkomitmen mencetak generasi pengembang baru.
Selain itu, akademi ini juga berusaha untuk mempersiapkan para talenta muda Indonesia tersebut agar siap bersaing di tingkat global.
Advertisement
Bagaimana Apple Developer Academy di Indonesia Angkat Potensi Anak Bangsa Mendunia?
Apple Developer Academy telah menjadi pusat pelatihan dan pengembangan bagi calon pengembang aplikasi dan profesional teknologi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Setelah pertama kali dibuka di Jakarta pada 2018, Apple juga telah memperluas jaringannya dengan membuka dua akademi lainnya di Surabaya dan Batam.
Hingga kini, lebih dari 2.500 developer berbakat telah lulus dari Apple Developer Academy di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 90 persen lulusan telah berakhir di berbagai bidang, seperti edukasi, e-commerce, transportasi, teknol berkelanjutan, dan lebih banyak lagi.
Salah satu contoh nyata adalah Daniel Aditya Istyana, menjadi bukti lulusan Apple Developer Academy banyak dicari oleh perusahaan teknologi besar.
Sekarang, Daniel bekerja sebagai Senior Software Engineer iOS di Tokopedia.
Kenapa Lulusan Apple Developer Academy Menonjol?
Siswa akademi di Indonesia memiliki kombinasi unik dari pendidikan berkualitas, semangat belajar tinggi, dan kreativitas luar biasa.
Selama 9 bulan pelatihan, mereka belajar dari dasar, mulai dari coding, desain, marketing, hingga manajemen proyek.
Namun, yang membuat mereka benar-benar berbeda adalah kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
Mereka tidak hanya belajar mengembangkan aplikasi, tetapi juga diajarkan bagaimana menyelesaikan masalah nyata sering dihadapi di Indonesia.
Advertisement