Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas A.M Djiwandono (kanan) sesaat sebelum memberikan keterangan terkait APBN KiTa di Jakarta, Rabu (11/12/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa pendapatan Indonesia mengalami tekanan yang luar biasa besar sampai Juli-Agustus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat belanja negara Rp2.894,5 triliun atau 87 persen dari pagu Rp3.325,1 triliun, tumbuh 15,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sedangkan, pendapatan negara tercatat Rp2.492,7 triliun atau 89 persen dari target Rp2.802,3 triliun, tumbuh 1,3 persen yoy. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Untuk diketahui, dalam APBN 2024, total defisit anggaran adalah Rp522,8 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Defisit Rp401,8 triliun disebut masih di bawah target UU APBN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)