Liputan6.com, Cilacap - Hobi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikulasikan sebagai kata benda atau noun, yang dapat diartikan sebagai kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang dan bukan merupakan pekerjaan utama. Secara sederhana hobi dapat diartikan kegiatan yang suka dilakukan oleh seseorang.
Contoh hobi ialah memancing, menulis, berolah raga dan lain sebagainya.
Hobi bukan hanya menyangkut orang-orang biasa, namun juga dimiliki seseorang meskipun dia tersohor sebagai seorang ulama seperti KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Baca Juga
Advertisement
Rupanya Gus Baha memiliki hobi yang tentu saja tidak banyak orang mengetahuinya. Lantas apa hobi Gus Baha ini?
Gus Baha membocorkan hobinya di sela-sela dialognya dengan Najwa Shihab, putri ulama Tafsir asal tanah air, Quraish Shihab.
"Gus Baha hobinya apa?” tanya Najwa Shihab dikutip dari tayangan YouTube Short @IMRONROSADI-k6o, Rabu (11/12/2023)
Simak Video Pilihan Ini:
Hobi Gus Baha
Ternyata hobi Gus Baha tidak sebagaimana kebanyakan orang. Gus Baha memiliki hobi supaya hidup ini selalu senang.
“Hobi senang yang jelas,” jawab Gus Baha singkat
“Apa itu? “ Najwa Shihab kembali bertanya.
Gus Baha menegaskan bahwa hobi ini diperoleh dari pelajaran sang ayah yang mengajarkan pentingnya hidup senang yang ternyata bisa dimiliki oleh siapapun juga, meskipun ia sedang dalam masalah.
“Jadi bapak saya itu dulu ngajarin senang itu sederhana, kalau ada orang awam lagi ceria di warung, padahal mereka banyak masalah,” tuturnya.
Bahkan berdasarkan penuturan Gus Baha saking menghormatinya orang senang, ayah Gus Baha ini tidak jadi memanggil santri yang sedang guyon.
“Kadang sampai saking penghormatannya bapak pada orang senang itu kalau manggil santri sedang guyon atau apa enggak jadi, kata beliau orang-orang miskin senang itu mewah, enggak usah diganggu kalau ada kiainya kan sungkan,” paparnya.
Advertisement
4 Cara Hidup Bahagia
Dirangkum dari NU Online, Imam al-Qurtubi menjelaskan di dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi juz 10 halaman 174, terdapat beberapa cara mencapai hidup bahagia:
Pertama, adalah rezeki yang halal. Rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah, segala urusan menjadi mudah, keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah, putra-putrinya saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, serta harta yang melimpah bisa digunakan untuk haji dan umrah ke Makkah.
Kedua, yaitu qanaah, ridha dengan pemberian Allah.
Seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu kurang, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia.
Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits Riwayat Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 2 halaman 730:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
Artinya: Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya.
Ketiga, mendapatkan pertolongan Allah untuk melakukan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah (taufiquhu ilath-thâ‘at). Bagaimana agar kita mendapatkan pertolongan Allah? Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Muhammad ayat 7:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Keempat, merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah (halâwah thâ‘ât). Nabi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Artinya: Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan: (1) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai seseorang karena Allah, (3) orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Baca Juga
Kisah Mbah Moen Marah saat Ketemu Dokter yang Terobsesi Temukan Obat AIDS, Kenapa? Diungkap Gus Baha
Top 3 Islami: Kisah Santri Mbah Kholil Bangkalan Menang Berkelahi meski Salah Amalkan Doa Akikah, Penyebab Hidup Miskin Menurut Gus Baha
Santri Dapat Ijazah Bertemu Nabi Khidir yang Kasih Malah belum Pernah Ketemu, Cerita Lucu Gus Baha