Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Halmahera, Maluku Utara, kembali erupsi pada Kamis pagi (12/12/2024), pukul 09.18 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.587 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Berdasarkan hasil pemantauan di Pos Pantau Gunung Api Dukono, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 62 kali. Hingga hari ini, Kamis, 12 Desember 2024, pukul 08.11 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan hasil pemantauan PVMBG, menurut pengamatan selama Rabu, 11 Desember 2024, per pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono mengalami 170 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 6-34 mm, dan lama gempa 31.07-2541.29 detik, lalu 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 34 mm, S-P 6.18 detik dan lama gempa 53.15 detik. serta 14 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-30 mm, S-P 13.69-45.94 detik dan lama gempa 66.77-133.25 detik, dan1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-6 mm, dominan 2 mm.
Advertisement