Liputan6.com, Jakarta Emiten jasa perkapalan, Pelayaran dan pengangkutan, Penyediaan kapal laut, floating storage, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) membagikan strategi perseroan dalam menghadapi geopolitik dan dinamika pergerakan harga minyak dan gas di pasar global.
Direktur Buana Lintas Lautan, Wong Kevin menjelaskan perkembangan politik maupun geopolitik atau diplomatik dunia bisa berdampak ke dinamika oil tanker market, maka dari itu Perseroan melihatnya adalah usaha untuk menyeimbangi itu.
Advertisement
“Ini dilakukan dengan meningkatkan porsi spot dan charter armada Perseroan, especially mengembangkan usaha baru ataupun tambahan,” kata Kevin dalam Public Expose, dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/12/2024).
Kevin menambahkan yang sangat membantu adalah dari segi fundamental market supply and demand dynamic-nya karena bagaimana pun permintaan atau konsumsi minyak terus meningkat walaupun dalam proyeksi mengenai renewable energy sources.
Meskipun begitu, dari segi supply kapal tanker minyak yang dalam masa Pembangunan, tidak begitu banyak yang akan di-elevate pada 2025 dan mungkin permulaan 2026.
“Maka dari itu, Perseroan penuh keyakinan pergerakan dinamika pasar oil tanker masih cukup positif untuk ke 2025,” pungkasnya.
Perseroan mencatatkan laba bersih USD 12,59 pada kuartal III 2024. Nilai ini turun 48,63 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 24,51 juta.Pendapatan BULL tercatat senilai USD 102,59 juta, turun sekitar 4,85 persen dari USD 107,82 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Harga Minyak Dunia Melonjak, Rusia Kena Sanksi Eropa Lagi
Harga minyak naik pada Rabu setelah Uni Eropa menyepakati putaran tambahan sanksi yang mengancam aliran minyak Rusia. Namun, lonjakan harga minyak dunia ini dibatasi oleh kenaikan stok bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan pekan lalu.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/12/2024), harga minyak mentah Brent naik USD 1,33 atau 1,84%, ditutup pada USD 73,52 per barel.
Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik USD 1,70 atau 2,48%, menjadi USD 70,29 per barel.
Advertisement
Sanksi ke Rusia
Para duta besar Uni Eropa pada Rabu menyetujui paket sanksi ke-15 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, menurut kepresidenan UE Hungaria.
"Saya menyambut baik pengesahan paket sanksi ke-15 kami, yang khususnya menargetkan 'armada bayangan' Rusia," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di media sosial X.
Ini membantu Rusia menghindari batas harga USD 60 per barel yang diberlakukan oleh negara-negara G7 pada minyak mentah laut Rusia sejak 2022, sekaligus menjaga aliran minyak Rusia tetap berjalan.
Harga minyak mentah AS naik lebih dari $1 per barel setelah pengumuman sanksi tersebut.
"Keseriusan baru dalam menindak aliran minyak ini berpotensi mendukung pasar dan mengimbangi metrik permintaan tradisional yang sebelumnya menjadi fokus utama," ujar John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.
Namun, kenaikan harga minyak pada Rabu dibatasi oleh laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) yang menunjukkan bahwa stok bensin dan distilat AS naik lebih besar dari perkiraan pekan lalu, menekan harga minyak mentah.