Donald Trump Ungkap Tak Bakal Lengserkan Ketua The Fed Jerome Powell

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump buka suara mengenai rencana pemberhentian ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Des 2024, 09:45 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan tidak berencana untuk memberhentikan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. (Kena Betancur/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan  tidak berencana untuk memberhentikan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

"Tidak, saya rasa tidak. Saya tidak melihatnya," kata Trump saat ditanya apakah ia akan mengganti Ketua The Fed, dikutip dari CNN Business, Kamis (12/11/2024).

"Jika saya memintanya, ia mungkin tidak akan melakukannya. Namun jika saya menyuruhnya, ia akan melakukannya,” ucap Trump, dalam wawancara bertajuk Meet the Press with Kristen Welker di NBC.

Welker kemudian bertanya kepada Trump apakah ia memiliki rencana untuk meminta Jerome Powell mengundurkan diri. Trump menjawab, "Tidak."

Komentar tersebut menandai pertama kalinya sejak pemilihan presiden bahwa Trump secara terbuka mendukung Powell. Pada Juli 2024, Trump mengatakan ia tidak akan memberhentikan Powell jika ia memenangkan Pilpres AS 2024.

Seorang penasihat senior Trump juga menegaskan kembali bahwa Presiden Terpilih AS kemungkinan akan membiarkan Powell menyelesaikan masa jabatannya sebagai ketua bank sentral.

Sebelumnya, Trump sempat menyebut akan mencopot Powell dari jabatannya pada beberapa kesempatan setelah bank sentral menaikkan suku bunga pada 2018.

Trump menominasikan Powell untuk menjabat sebagai kepala bank sentral AS pada November 2017. Powell kemudian diangkat kembali oleh Presiden Joe Biden untuk menjabat satu periode lagi.

Tidak Diizinkan Menurut Hukum

Ketika ditanya apakah ia akan mengundurkan diri jika Trump memintanya, Powell menjawab bahwa ia tidak akan mengundurkan diri.

"Tidak diizinkan menurut hukum," Powell menegaskan.

Diketahui, ada hambatan hukum bagi Trump, dan presiden lainnya, untuk mencopot atau memecat ketua The Fed. Hal ini memerlukan apa yang disebut oleh bank sentral Amerika sebagai "alasan yang tepat."

Pada akhirnya, Mahkamah Agung AS dapat memiliki keputusan terkait tugas dan jabatan Ketua The Fed.

 


Bos The Fed Powell Ungkap Tak Akan Mengundurkan Diri Jika Diminta Donald Trump

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan dirinya tidak akan mengundurkan diri jika Presiden terpilih AS, Donald Trump meminta pengunduran dirinya.

"Tidak," ujar Powell ketika ditanya wartawan apakah ia akan mengundurkan diri jika diminta oleh Trump, dikutip dari CNBC International, Jumat (8/11/2024).

Powell kemudian menegaskan bahwa presiden tidak memiliki wewenang untuk memecat atau menurunkan jabatannya.

"Tidak diizinkan menurut hukum," ujar Jerome Powell, setelah The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga 25 basis poin, ke kisaran target 4,50%-4,75%.

Powell juga mengatakan bahwa kemenangan Trump dalam Pilpres AS pekan ini tidak akan berdampak langsung pada kebijakan bank sentral.

"Dalam waktu dekat, pemilihan tidak akan berdampak pada keputusan kebijakan kami," tegas Powell.

Powell mengatakan kebijakan pemerintahan berikutnya dapat berdampak pada ekonomi yang akan memengaruhi mandat ganda The Fed untuk memaksimalkan lapangan kerja dan stabilitas harga. Namun, masih terlalu dini untuk memastikan hal tersebut.

"Ini masih tahap awal," kata Powell.

"Kita tidak tahu apa saja kebijakannya, dan begitu kita mengetahuinya, kita tidak akan tahu kapan kebijakan itu akan dilaksanakan," terangnya.

 

 


Investor Cermati Hubungan dengan Trump

Investor kini akan mencermati hubungan Trump dengan ketua Fed tersebut. Seperti diketahui, Trump menunjuk Powell pada tahun 2017, tetapi berulang kali memiliki perbedaan pendapat dengan kepala bank sentral AS tersebut selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden. 

Trump menilai Powell tidak melonggarkan kebijakan moneter dengan cukup cepat.

Sebelumnya, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara pada Oktober 2024 bahwa presiden harus dapat mempertimbangkan keputusan suku bunga.

"Saya rasa saya tidak boleh diizinkan untuk memerintahkannya, tetapi saya rasa saya berhak untuk memberikan komentar mengenai apakah suku bunga harus naik atau turun," ujar Trump kepada Bloomberg News, di Economic Club of Chicago pada 15 Oktober 2024.

Ketika Covid-19 melanda negara itu pada Maret 2020, Trump mengklaim kewenangan untuk mencopot Powell dari jabatannya. Masa jabatan ketua Fed berakhir pada 2026.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya