Kota Tangerang Tetapkan Status Darurat Bencana Hidrometeorologi, Langkah Mitigasi Puncak Musim Hujan

Pj Wali Kota Tangerang Nurdin secara resmi telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah mitigasi dini menyambut siklus lima tahunan puncak musim penghujan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Des 2024, 12:30 WIB
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat atau Pj Wali Kota Tangerang Nurdin secara resmi telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah mitigasi dini menyambut siklus lima tahunan puncak musim penghujan.

"Hasil kaji cepat yang dilakukan di Kota Tangerang bahwa potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir sangat tinggi karena tidak hanya akibat hujan lokal, tetapi juga kiriman dari wilayah sekitar apabila mengalami curah hujan yang tinggi," ujar Nurdin di Tangerang, melansir Antara, Kamis (12/12/2024).

Dia menjelaskan, penetapan status darurat ini sebagai tindak lanjut hasil rakor tingkat menteri bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Pratikno sebelumnya.

Oleh karena itu, kata Nurdin, untuk memaksimalkan kesiapsiagaan dan potensi-potensi yang ada maka Pemkot menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.

"Dengan penetapan status ini kita ingin agar tingkat kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh stakeholder bencana di Kota Tangerang dapat kita pacu secara maksimal," terang dia.

Nurdin menambahkan dengan meningkatnya tingkat kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana tersebut maka langkah-langkah antisipasi dan mitigasi akan menjadi lebih optimal.

"Misalnya saja pembentukan posko gabungan, kemudian melakukan persiapan seperti penyiapan sarana dan prasarana serta personil di lokasi-lokasi dan titik yang rawan banjir," papar dia.

Kemudian, lanjut Nurdin, juga melakukan penguatan infrastruktur untuk mengantisipasi banjir seperti tanggul serta memaksimalkan dan mengoptimalkan fungsi drainase dan juga embung maupun sumur resapan.

 


Siapkan Fasilitas Penunjang

Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Warga diharapkan waspada serta mempersiapkan diri dengan perubahan cuaca yang akan terjadi selama satu pekan ke depan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Nurdin juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan berkolaborasi bersama Pemerintah dalam upaya mitigasi dan antisipasi bencana banjir.

"Termasuk agar masyarakat dapat melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan agar sampah-sampah tidak menyumbat saluran-saluran air dan menyebabkan genangan. Dan jika ada kondisi darurat segera hubungi call center 112. Pemkot Tangerang akan siap melayani 24 jam," tandas Nurdin.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan penetapan status darurat siaga bencana hidrometeorologi sebagai langkah mitigasi puncak musim penghujan yang diprediksi akan terjadi di Kota Tangerang dan sekitarnya.

"Kita menyiapkan fasilitas penunjang seperti pemetaan kawasan, dapur umum, posko pengungsian, cadangan makanan, sampai alat-alat pengendali banjir semuanya disiapkan dari sekarang," ucap dia.

Selain itu, lanjut Nurdin, penetapan Darurat Siaga Bencana Hidrometeorologi tersebut dapat mengoptimalisasi persiapan seluruh pihak untuk bersinergi mengantisipasi terjadinya bencana banjir di Kota Tangerang.

"Kami juga mengajak semua masyarakat untuk berkontribusi bersama-sama menjaga lingkungannya masing-masing sekaligus melakukan langkah-langkah bersama yang bermanfaat untuk mengantisipasi bencana banjir seperti kerja bakti dan sebagainya," terang dia.

 


Siagakan Ratusan Personel

Warga menaiki sepeda saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (1/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk berbagai wilayah di Indonesia hingga 6 November 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni mengatakan upaya yang sudah dilakukan adalah normalisasi 80 embung, 60 sungai, 8.071 saluran drainase dan kali-kali di dalam permukiman.

"Dinas PUPR juga melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan pada 1.350 unit pintu air serta 879 pompa banjir. Kemudian melakukan kesiapan operasi rumah pompa agar hujan tiba bisa beroperasi dengan maksimal," jelas Taufik.

Lalu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan sebanyak 284 personel disiagakan untuk penanganan bencana seiring masuknya musim hujan.

"Kami memastikan seluruh personel dalam kondisi siap. Intinya, kita harus kolaborasi dalam mengatasi penanganan bencana di wilayah agar cepat dan tepat," tegas Ubaidillah.

Infografis Musim Hujan Datang, La Nina Mengintai. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya