ESG Punya Peran Strategis dalam Pembangunan Infrastruktur

Pentingnya penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang tangguh, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Des 2024, 11:00 WIB
Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Sudirman-Thamrin pada jam makan siang, Jakarta, Kamis (15/12/2022) (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Walid, menegaskan pentingnya penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang tangguh, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur di Indonesia telah menjadi katalis pembangunan ekonomi selama satu dekade terakhir.

“Integrasi prinsip ESG menjadi langkah penting untuk memastikan proyek-proyek ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperatikan keberlanjutan lingkungan, dampak sosial, dan tata kelola yang baik," kata Robbi dalam keterangan diterima.

Robbi menjelaskan, aspek lingkungan menyoroti pengurangan emisi karbon, efisiensi sumber daya, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sedangkan aspek sosial mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal, pembukaan lapangan kerja, serta penguatan ekonomi.

“Sementara tata kelola yang baik memastikan transparansi dan kepatuhan dalam pelaksanaan proyek,” tutur dia.

Robbi memastikan, komitmen Indonesia Re untuk mendukung prinsip ESG melalui inovasi produk asuransi yang relevan. Sebab asuransi memiliki peran strategis dalam melindungi proyek infrastruktur dari risiko finansial, sekaligus memberikan insentif bagi proyek-proyek yang mengadopsi prinsip keberlanjutan.

 


Perkuat Ekosistem

Senada dengan itu, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, memastikan Indonesia Re terus memperkuat ekosistem asuransi nasional dengan memfasilitasi diskusi dan pembelajaran bersama.

“Kami berharap dapat menginspirasi penerapan ESG secara lebih luas di Indonesia," harap Beatrix.

Beatrix percaya, asuransi adalah komponen kunci dalam proyek infrastruktur karena melibatkan risiko besar, baik dari segi keuangan, operasional, maupun lingkungan.

“Produk asuransi yang didesain khusus untuk infrastruktur berkelanjutan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko bencana alam, perubahan iklim, hingga ketidakpatuhan terhadap prinsip ESG. Penilaian risiko yang tepat oleh perusahaan asuransi dapat membantu stakeholders untuk membuat keputusan yang baik,” dia menutup.

Senada dengan itu, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, memastikan Indonesia Re terus memperkuat ekosistem asuransi nasional dengan memfasilitasi diskusi dan pembelajaran bersama.

“Kami berharap dapat menginspirasi penerapan ESG secara lebih luas di Indonesia," harap Beatrix.

Beatrix percaya, asuransi adalah komponen kunci dalam proyek infrastruktur karena melibatkan risiko besar, baik dari segi keuangan, operasional, maupun lingkungan.

“Produk asuransi yang didesain khusus untuk infrastruktur berkelanjutan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko bencana alam, perubahan iklim, hingga ketidakpatuhan terhadap prinsip ESG. Penilaian risiko yang tepat oleh perusahaan asuransi dapat membantu stakeholders untuk membuat keputusan yang baik,” dia menutup.

Infografis Uji Coba dan Penerapan 4 Hari Kerja di 6 Negara. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya