Perampokan Bank Lippo di Medan Direkonstruksi

Polisi merekonstruksi kasus perampokan brankas milik Bank Lippo di Medan, Sumut. Reka ulang ini sekaligus menunjukkan keterlibatan beberapa tersangka yang diduga tersangkut Jamaah Islamiyah.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2003, 19:35 WIB
Liputan6.com, Medan: Polisi menggelar reka ulang kasus perampokan brankas Bank Lippo senilai Rp 113 juta di Medan, Sumatra Utara, Ahad (13/7) pagi. Rekonstruksi perampokan yang menewaskan tiga orang ini sekaligus memperlihatkan keterlibatan beberapa tersangka yang diduga tersangkut Jamaah Islamiyah [baca: Bank Lippo Medan Dirampok, Dua OrangTewas].

Reka ulang ini juga menggambarkan para tersangka merencanakan dengan matang perampokan yang menggemparkan sebagian warga Medan, 6 Mei 2003. Delapan tersangka membagi tugas dengan teliti. Sejumlah orang memantau Kantor Cabang Bank Lippo di Jalan Dokter Mansyur, Medan. Sedangkan sebagian besar tersangka menyiapkan diri untuk menyergap mobil brankas.

Nah, saat mobil brankas tiba, seorang tersangka langsung menghampiri dan menembak dua anggota satuan pengamanan dari jarak sekitar satu meter. Lantas, para penjahat menggondol brankas berisi duit lebih dari Rp 100 juta itu. Saat membawa brankas, para perampok juga melepaskan tembakan ke arah bank. Tembakan ini terutama untuk menakut-nakuti orang. Namun, seorang sopir mobil bank yang berusaha mendekat juga ditembak. Ketiganya pun tewas seketika. Masing-masing adalah Edi Riansyah (sopir), Syamsudin Nasution (satpam), dan Juni Purba (satpam).

Hasil penyelidikan polisi menyebutkan, sebagian uang hasil kejahatan dibagi di antara delapan tersangka. Sementara sisanya disimpan untuk kas JI yang disebut sebagai dana perjuangan. Sedangkan kasus perampokan tersebut terungkap ketika anggota kelompok itu tertangkap setelah menggasak tempat penukaran uang asing di Dumai, Riau, pekan keempat Juni silam.

Selanjutnya, polisi meringkus tiga tersangka di Pekanbaru dan seorang tersangka lain ditangkap di Tebing Tinggi. Selanjutnya, polisi kembali menangkap tersangka lain di Medan. Dari hasil penelitian sementara, perampokan Bank Lippo diotaki Indrawarman. Sedangkan penembak dua satpam dan seorang sopirnya dilakukan Syahrudin Harahap.

Kepala Bagian Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Erwin Mappaseng sempat menyebutkan 10 perampok tersebut terkait dengan jaringan teroris JI. Bahkan Erwin juga menuduh mereka sebagai pelaku peledakan bom malam Natal 2000 di 15 tempat di Sumut. Satu di antaranya pengeboman di daerah Pematang Siantar, 24 Desember 2000 [baca: Sepuluh Anggota Jamaah Islamiyah Ditangkap].(ANS/Panogari Panggabean dan Amal Rambe)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya