Rosan Roeslani: Kemitraan Investasi Harus Tingkatkan SDM dan UMKM Disabilitas

UMKM disabilitas perlu dorongan dan kesempatan yang lebih besar dalam kemitraan. Oleh karena itu, pemerintah akan meminta para pengusaha untuk tidak hanya berinvestasi dalam kemitraan berdagang, tetapi juga dalam peningkatan sumber daya manusia.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Des 2024, 13:15 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menekankan pentingnya meningkatkan peran UMKM disabilitas dalam perekonomian Indonesia.

“Kami juga sangat memperhatikan, memprioritaskan juga di dalam kepemimpinan kami ke depannya adalah bagaimana kita bisa meningkatkan peran dari UMKM disabilitas,” kata Rosan dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Hal ini menjadi prioritas utama dalam kepemimpinannya, dengan tujuan memberikan kesempatan dan prioritas yang sama bagi mereka untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi daerah.

“Itu menjadi prioritas kami ke depannya kita akan memberikan kesempatan dan prioritas yang sama untuk mereka bisa berusaha, untuk mereka bisa ikut berkontribusi di dalam perkembangan perekonomian di daerahnya masing-masing,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, UMKM disabilitas perlu dorongan dan kesempatan yang lebih besar dalam kemitraan. Oleh karena itu, pemerintah akan meminta para pengusaha untuk tidak hanya berinvestasi dalam kemitraan berdagang, tetapi juga dalam peningkatan sumber daya manusia.

“Memang kemitraan ini kita akan tambahkan juga, kita minta kepada para pengusaha yang mau berinvestasi di Indonesia, bukan hanya dari segi kemitraan berdagang tapi juga dari peningkatan sumber daya manusianya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rosan menegaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, kualitas SDM di Indonesia harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini, penguatan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah, menjadi hal yang sangat penting.

 


Pertumbuhan yang Inklusif

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Tira/Liputan6.com)

Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menciptakan peluang kerja yang lebih merata dan meningkatkan kapasitas individu di berbagai sektor usaha, termasuk di dalamnya UMKM disabilitas.

Dalam upaya ini, pemerintah tidak hanya mengandalkan investasi dari luar, tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan potensi manusia Indonesia sebagai salah satu pilar utama dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan. Dengan demikian, perhatian terhadap UMKM disabilitas dan pengembangan SDM menjadi dua aspek penting dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

“Jadi, kita juga meminta mereka tidak hanya dalam bentuk rencana dan komitmen untuk berinvestasi dan melibatkan usaha kecil dan menengah tetapi dari segi peningkatan sumber daya manusia itu apa yang ingin mereka lakukan. Karena buat kami, kami meyakini kalau Indonesia ini ingin mempunyai suatu pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan manusianya juga harus ikut tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.


Penerbitan Nomor Induk Berusaha 99% Didominasi UMKM, Ini Buktinya

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Tira/Liputan6.com)

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengatakan berdasarkan data terbaru per 10 Desember 2024, lebih dari 99% dari total penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) di Indonesia didominasi oleh UMKM. Dari total 11.370.330 NIB yang tercatat, UMKM menjadi penyokong utama dalam struktur ekonomi Indonesia.

“Berdasarkan penerbitan nomor induk berusaha atau NIB sebagai legalitas usaha itu didominasi oleh pelaku UMKM. Jadi, sejak OSS tertanggal 10 Desember 2024 jumlah NIB yang tercatat sebanyak 11.370.330 yang dimana lebih dari 99% merupakan usaha UMKM,” kata Rosan dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Menurutnya, UMKM tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga menyumbang hampir 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 97% dari total tenaga kerja yang ada, yang jumlahnya mencapai 141 juta orang. Keberadaan UMKM juga memperlihatkan ketahanan ekonomi nasional, karena mereka berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Oleh sebab itu, kami melihat bahwa investasi yang masuk dalam negeri yang dibawah koordinasi kami, ini juga harus memberikan kontribusi kepada perkembangan UMKM di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Namun, meskipun kontribusi UMKM terhadap ekspor masih terbilang rendah sekitar 16%, Kementerian Investasi terus berupaya mendorong agar sektor ini dapat berkontribusi lebih besar di pasar global.

“Oleh sebab itu, di dalam kebijakan dari Kementerian Investasi, kita selalu mengutamakan dan juga mengupayakan bagaimana peran UMKM ini ke depannya makin besar, makin berjalan, makin meningkat,” ujarnya.


Sinergi 2 Kementerian

Menteri Investasi/kepala BKPM Rosan P. Roeslani, dalam Rakornas Investasi, di Jakarta, Rabu (11/12/2024). (Tira/Liputan6.com)

Dalam upaya tersebut, sinergi antara Kementerian Investasi dan Kementerian UMKM menjadi sangat penting. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat peran UMKM, baik dalam meningkatkan daya saing domestik maupun global. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) UMKM untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompetitif.

“Tentinya kehadiran dari pak Wamen UMKM jadi sangat penting, karena kita harapkan kolaborasi sinergi antara Kementerian Investasi dan Hilirisaai bersama-sama dengan Kementerian UMKM ini jadi hal-hal yang penting dalam rangka kita meningkatkan peran UMKM ke depannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rosan juga menyampaikan realisasi investasi Indonesia hingga kuartal III yang telah mencapai sekitar 76% dari target investasi yang ditetapkan, dengan total investasi mencapai Rp 1.261,43 triliun. Investasi ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, di mana lebih dari 1,87 juta orang berhasil terserap atau pertumbuhan hampir 18%.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya