Curhat Kader Posyandu asal Bali ke Menkes Budi soal Alkes yang Terbatas

Menkes Budi dan pejabat Kemenkes lainnya mendengar tantangan dari para kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Des 2024, 18:00 WIB
Para kader Posyandu sempat mengungkapkan tantangan yang dialami di lapangan di depan Menkes Budi dalam Sarasehan Kader Kesehatan Tahun 2024. (Dok Kemenkes RI)

Liputan6.com, Jakarta Puluhan kader Posyandu dari 94 daerah berkumpul di Auditorium Siwabessy, Kantor Kementerian Kesehatan Jakarta pada Rabu, 11 Desember 2024. Pada kesempatan itu, kader Posyandu asal Klungkung, Bali bernama Purwatiningsih, menyampaikan kendala yang dihadapi saat memberikan pelayanan.

Di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Purwatiningsih mengatakan bahwa alat kesehatan untuk menunjang layanan di Posyandu di tempatnya masih belum lengkap. Purwatiningsih mengatakan tensimeter yang ada di Posyandu sangat terbatas.

Lalu, ia juga merasa sumber daya manusia alias para kader kesehatan di sana belum paham cara memakai alat kesehatan dengan benar.

Purwatiningsih berharap alat kesehatan di posyandunya dapat dilengkapi. Ia juga meminta agar ada pelatihan yang komprehensif dari pemerintah agar para kader mampu mengoperasikan alat kesehatan dengan benar.

Terkait permintaan Purwatiningsih tersebut, Menkes Budi didampingi Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi mangatakan bahwa dalam waktu dekat pemerintah bakal menambah alkes bernama Posyandu Kit.

Di dalam Posyandu Kit bakal ada:

  • LiLa: alat ukur lingkar lengan atas dan kepala
  • Tensimeter: alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang.
  • Termometer: alat pengukur suhu tubuh.

Budi mengungkapkan di dalam kit tersebut juga akan dilengkapi dengan buku panduan yang bisa menjadi pegangan para kader Posyandu dalam mengoperasikan alat.

“Kita akan siapkan Posyandu kit. Antropometri kit sudah kita bagi kan, nanti kita akan kasih kader kit isinya tensimeter, LiLa dan termometer, tapi nanti juga ada buku panduannya,” kata Budi mengutip keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

 


Tantangan Kader Posyandu: Keterbatasan Fasilitas hingga Kapasitas Kader

Ada 96 kader Posyandu berprestasi dari 94 daerah mengikuti Sarasesahan Kader Kesehatan Tahun 2024. (Foto Dok Kemenkes RI)

Selain cerita dari Purwatiningsih, di kesempatan itu, pihak Kemenkes RI juga mendengar aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh para kader posyandu lainnya.

Mulai dari menjalankan tugas mereka seperti kurangnya sumber daya manusia (SDM), keterbatasan fasilitas, insentif kader, serta pentingnya peningkatan kapasitas kader dalam menghadapi masalah kesehatan yang semakin kompleks.

 


Menkes Budi Apresiasi Kinerja Kader Posyandu

Menkes Budi sebut kader Posyandu adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. (Foto: Dok Kemenkes RI)

Di kesempatan itu, Budi mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh kader Posyandu yang telah bekerja keras memberikan layanan kesehatan kepada semua siklus hidup. Mulai dari ibu hamil, bayi balita, remaja, dewasa, dan lansia.

“Kader posyandu adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. Tanpa kontribusi mereka, kita tidak akan bisa mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia,” tutur Budi.


Penghargaan pada Kader Posyandu

Penghargaan kepada posyandu dan kader posyandu berprestasi. (Foto Dok Kemenkes RI)

 Di kesempatan itu, Menkes Budi juga memberikan penghargaan kepada para kader berprestasi, posyandu berprestasi dan posyandu inovasi.

Total ada 6 kader dan 11 posyandu yang berhasil meraih penghargaan tingkat nasional atas dedikasi dan prestasi mereka dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

Infografis Sejarah Hari Perempuan Internasional. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya