Eddy Soeparno Raih Gelar Doktor, Disertasi Ungkap Faktor Pendorong Perubahan PAN

Eddy menyelesaikan studi doktoralnya selama tiga tahun dan menyusun disertasi dengan judul “Transformasi Perubahan Partai di Indonesia: Studi Kasus Partai Amanat Nasional Periode 2016-2022”.

oleh Tim News diperbarui 12 Des 2024, 17:12 WIB
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) setelah menjalani ujian terbuka Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik di Kampus UI Depok, Kamis (12/12/2024). (Ist).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) setelah menjalani ujian terbuka Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik di Kampus UI Depok, Kamis (12/12/2024).

“Saudara Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, kami telah mempelajari disertasi yang saudara ajukan kepada kami serta memperhatikan pembelaan saudara atas pertanyaan dan sanggahan dari kami, berdasarkan semua itu tim penguji Universitas Indonesia memutuskan untuk mengangkat saudara menjadi doktor dari program studi ilmu politik dengan yudisium cumlaude dan mendapatkan nilai 3.84,” kata Ketua Sidang Promosi Doktor, Prof Adrianus Eliasta Meliala.

Eddy menyelesaikan studi doktoralnya selama tiga tahun dan menyusun disertasi dengan judul “Transformasi Perubahan Partai di Indonesia: Studi Kasus Partai Amanat Nasional Periode 2016-2022”.

“Secara umum, penelitian ini berargumentasi bahwa PAN telah bertransformasi dari partai ideologis-konfrontatif yang berfokus pada kebijakan (policy-seeking) menjadi partai pragmatis-kooperatif yang berorientasi pada perolehan suara dan jabatan (vote & office seeking),” kata Eddy saat membacakan naskah disertasi pada pelaksanaan Sidang Terbuka, di Juwono Sudarsono Auditorium, UI Depok.

Wakil Ketua Umum PAN ini memaparkan dalam disertasinya bahwa PAN memutuskan untuk melakukan perubahan-perubahan signifikan sepanjang periode 2016-2022 untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan politik agar dapat menjamin keberlangsungan partainya (party continuity).

“Dalam penelitian saya ditemukan faktor faktor yang mendorong terjadinya perubahan PAN sepanjang periode penelitian seperti pengaruh sistem presidensialisme-multipartai di Indonesia, kebangkitan dan kemudian meredupnya gerakan populisme Islam, dan perubahan kepemimpinan di internal partai,” jelasnya.

 

 


Diuji 4 Profesor

Eddy juga menyampaikan, penelitian tentang perubahan partai yang terjadi di Indonesia ini diharapkan bisa dijadikan bahan rujukan bagi partai-partai lain dalam menavigasi proses perubahan yang tengah terjadi.

“Kami berharap hasil dari penelitian kami bisa menjadi rujukan partai-partai lain agar proses perubahan partai yang terjadi tidak membawa dampak negatif tetapi justru menambah nilai bagi partai-partai di Indonesia,” tandas Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.

Dalam sidang promosinya, Eddy diuji empat Profesor dari kampus maupun luar kampus, yakni Dr. Sri Budi Eko Wardani, Dr. Huriyyah, Meidi Kosandi, Ph. D, dan Dr. Mada Sukmajati dari UGM. Sementara itu, Sidang Terbuka Promosi Doktor dipimpin oleh Prof. Adrianus Eliasta Meliala dan dihadiri Promotor Prof. Aditya Perdana dan Kopromotor Prof. Lili Romli.

Hadir juga dalam acara tersebut Ketua Umum PAN sekaligus Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Wamendagri Bima Arya Sugiarto, Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Pimpinan Komisi DPR RI, Pengusaha dan sejumlah tokoh politik nasional.


Infografis

Infografis Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya