6 Fakta Kebakaran Hebat di Kemayoran Jakpus, 200 Rumah Terdampak dan 1.800 Jiwa Mengungsi

Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong RW 04, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 Desember 2024.

oleh Khofifah Azzahro diperbarui 12 Des 2024, 21:00 WIB
Kebakaran melanda wilayah Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. (Tim News).

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong RW 04, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Menurut keterangan dari Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, kejadian tersebut pertama kali diketahui pada pukul 12:25 WIB oleh seorang warga bernama Juman. Saat itu, Juman sedang tidur dan terbangun karena rumahnya telah dikepung oleh asap tebal.

"Kemudian melompat menyelamatkan diri dan minta tolong kepada tetangga," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Desember 2024.

Asril menjelaskan, api dengan cepat membesar dan merambat ke bangunan di sekitarnya. "Merambat ke kanan kiri yang lokasinya padat penduduk rumah semi permanen," ujarnya.

Dalam insiden ini, sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dan 128 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Saat ini, situasi telah berhasil dilokalisasi.

"Obyek rumah padat penduduk, jenis bangunan semi permanen. Sudah pendinginan pada pukul 15.00 WIB," jelasnya.

Hingga kini, belum diketahui adanya korban jiwa atau luka-luka, termasuk nilai kerugian akibat insiden tersebut. Namun, api diduga berasal dari rumah Juman yang bekerja sebagai pengumpul rongsokan plastik. "Dugaan penyebab itu," tandas Asril.

Berikut sederet fakta terkait kebakaran di permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagaimana dihimpun oleh Tim News Liputan6.com:


1. 200 Rumah Hangus Akibat Kebakaran di Kemayoran, 1.800 Jiwa Mengungsi

Kebakaran melanda wilayah Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. (Tim News).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan ada 200 rumah semi permanen yang hangus akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, RT 002-RT 009 RW 05, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 12.25 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 19.59 WIB.

Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga. Akibatnya, sebanyak 1.800 jiwa telah mengungsi.

"Objek terdampak (kebakaran) 200 rumah semi permanen, 600 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.800 jiwa," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, diterima Selasa 10 Desember 2024.

Menurut Isnawa, jumlah korban masih dalam pendataan. Dia bilang, kebakaran kemayoran selesai ditangani oleh 32 Unit Damkar, TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil.

"Estimasi kerugian masih dalam proses pendataan," kata Isnawa.


2. Warga Terdampak Kebakaran Mengungsi di 3 Posko

Penyebab kebakaran diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan sampah plastik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyatakan, warga yang terdampak kebakaran di Kebon Kosong Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) telah mengungsi di tiga lokasi yang menjadi posko pengungsian.

"Lokasi pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong, Masjid Al-Ihsan RT 02/RW 05, dan Lapangan Jusuf Hamka," kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, dikutip Rabu (11/12/2024).

Menurut Isnawa, bantuan logistik bagi warga terdampak di posko pengungsian juga telah disalurkan. Adapun bantuan disalurkan Dinas Sosial (Dinsos), BPBD Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI).

"Bantuan yang sudah masuk, dari Dinas Sosial dan BPBD berupa logistik, makan malam dan pagi dari Dinas Sosial, makan siang dari PMI, toilet portabel, dan tenda pleton dari Dinas Sosial dan BPBD," terang Isnawa.

Tercatat, saat ini ada kurang lebih 200 bangunan semi permanen yang ludes terbakar yang dihuni sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) atau 1.800 jiwa.

 


3. Siagakan Tim Piket Siaga Bencana

Lebih dari 200 rumah warga di Jalan Kebon Kosong, RW 05, Kemayoran, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa (10/12/2024) siang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Isnawa menyebut, Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) saat ini masih melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak.

"Selanjutnya akan dilakukan pencetakan terhadap KTP dan KK-nya, yang rencananya akan diberikan secara simbolis oleh Pak Penjabat (Pj) Gubernur," kata dia.

Sementara itu, Sudin Kesehatan sudah menempatkan Tim AGD sebanyak 9 orang dengan total 4 ambulans. Tak hanya itu, Tim Puskesmas sebanyak 3 orang dan 1 ambulans juga disiagakan.

"BPBD Jakarta juga menempatkan tim piket siaga bencana," ujar Isnawa.


4. Polisi Berikan Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Kebakaran di Kemayoran

Adapun Polres Metro Jakarta Pusat melaporkan sekitar 200 anak menjadi korban dalam kebaakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Anak-anak tersebut kini mendapatkan layanan trauma healing.

"Kami dari Polres Metro Jakarta Pusat bersama tim trauma healing polwan Polres Metro Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan mitigasi sosial, yaitu trauma healing dan pemberian bantuan kepada anak-anak yang terdampak kebakaran atau bencana kebakaran yang terjadi kemarin di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, di lokasi pengungsian, Rabu 11 Desember 2024.

Kegiatan trauma healing yang diselenggarakan oleh Polres Metro Jakarta Pusat antara lain berupa bernyanyi bersama dan kuis berhadiah untuk menghibur anak-anak yang terdampak.

Trauma healing ini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga para ibu yang juga akan diberikan layanan serupa.

"Harapannya tentunya ini bisa memberikan kebahagiaan di tengah prahara, di tengah tragedi yang terjadi di lokasi ini," ungkap Hadicaksono.

Selain trauma healing, beberapa anggota kepolisian juga diterjunkan untuk membantu warga yang ingin menyisir rumah-rumah mereka yang terdampak kebakaran, bekerja sama dengan TNI.


5. Cerita Warga Saksikan Kebakaran Hebat di Kemayoran

Sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (10/12) siang hari, Satim (52) terbangun dari tidur lelapnya di rumah lantai dasarnya. Yang pertama kali didengar ada suara warga saling bersahutan minta tolong karena ada kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dilihat ke luar rumahnya, asap hitam telah mengepung sekitaran gang rumahnya siang itu. Beberapa warga juga tengah sibuk lalu lalang membawa ember menuju sumber api yang berasal dari tetangga depan rumahnya.

"Keluar rumah sudah gelap karena asep kan, mau pada padamin api enggak bisa (api tetap menyala)," kata Satim sambil menunjuk lokasi sumber kebakaran, Rabu (11/12/2024).

Api pertama kali disebabkan dari kelalaian tatangga Satim yang sedang masak air, tapi ditinggalkan.

Tidak ada yang menyadari awal mula kejadian kebakaran itu. Namun karena rumah disekitar dominan bangunan semi permanen menjadi pemicu kebakaran Kemayoran terjadi dan merambat ke rumah lainnya.

Di sumber api itu rupanya masih ada tetangganya yang terjebak di lantai atas rumah. Di tengah kepulan asap hitam yang sudah membubung tinggi, Satim dengan warga lainnya yang sibuk memadamkan api dengan alat seadanya mendengar suara teriakan.

"Kalau dilihat itu suaminya ada di atas, istrinya tinggal pergi mungkin enggak tau kemana. Lompat lah dia untung cuman luka-luka aja," terang Satim.

Hanya berselang beberapa menit saja, petugas pemadam kebakaran sudah tiba di sekitaran lokasi kejadian. Dikarenakan akses menuju sumber api yang sulit api kian membesar.

Malangnya Satim, dia hanya bisa menyaksikan saja istana kecilnya dilahap si jago merah bersama dengan rumah tetangga lainnya.

Hanya badan dan baju bekas kemarin yang dia pakai berhasil terselamatkan.

"Mau nyari ngais barang di rumah barang kali masih ada yang kesisa juga enggak bisa kan karena masih di garis polisi (gang rumahnya), jadi enggak bisa lewat," keluh dia dengan wajah yang memelas.

 


6. Tak Sempat Selamatkan Barang Berharga

Hal senasib juga ikut dirasakan oleh Rana (42), ia tidak bisa menyelamatkan satu pun barang berharganya pada saat itu. Motor, kulkas, handphone, kipas, dan beberapa alat di dalam rumahnya habis dilumat api

Dirinya yang sedang bekerja di daerah Glodok, Jakarta Barat menyisakan anaknya yang masih berumur 10 tahun, sementara istrinya sedang berada di rumah sakit.

Beruntung, anak bontotnya jauh-jauh hari sudah diberikan pesan oleh Rana bila ada kejadian kebakaran dan sebagainya segera selamatkan dokumen penting.

"Jadi anak saya sendiri yang waktu itu pas kejadian, dia yang selamatin dokumen-dokumen pas kebakaran. Alhamdulillah dia selamat, saya sudah pernah pesan kalau ada apa-apa bawa dokumen ini," ungkap Rana.

Namun yang membuat dia sedih adalah anak tertuanya yang pada saat ini tengah menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Tidak seperti anak-anak lainnya di musim liburan sekolah, anak pertama Rana yang ingin pulang ke rumah terpaksa harus melihat rumahnya yang sudah tidak berbentuk.

"Jadi kasihan aja sama anak yang di pondok pesantren. Pulang-pulang harus liat kayak gini dah," ungkap Rana sambil menghibur dirinya sendiri.

Kini Rana bersama keluarga tengah mengungsi di SDN Kebin Kosong 09 Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji melaporkan berdasarkan data yang didapatkan sekarang, kurang lebih ada 200 unit rumah yang terbakar.

Sekiranya ada 15 orang yang mengalami luka akibat kebakaran di pemukiman padat penduduk itu. Lalu terdapat 600 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.800 jiwa yang ikut jadi korban kebakaran.

Infografis Kebakaran Hebat Gedung Kejaksaan Agung. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya