IHSG Ditutup Melemah ke 7.394, Tengok Saham yang Jadi Beban

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Des 2024, 20:05 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis sore ini. Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah optimisme pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Pada Kamis (12/12/2024), IHSG ditutup melemah 70,51 poin atau 0,94 persen ke posisi 7.394,24. Sementara indeks LQ45 turun 15,66 poin atau 1,76 persen ke posisi 874,89.

“Bursa saham regional Asia didominasi penguatan setelah data inflasi AS sesuai dengan perkiraan dan memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada pekan depan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara.

Inflasi AS secara tahunan meningkat dari sebelumnya 2,6 persen year on year (yoy) menjadi 2,7 persen (yoy) dan secara bulanan meningkat dari sebelumnya 0,2 persen month to month (mtm) menjadi 0,3 persen (mtm) sesuai ekspektasi pasar.

Sementara itu, inflasi inti tetap pada level 3,3 persen (yoy) dan 0,3 secara bulanan sesuai dengan ekspektasi pasar.

Hasil yang sesuai ekspektasi pasar meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed menjadi 97 persen untuk pemangkasan 25 basis poin (bps).

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

 


Saham Penekan

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dengan sektor barang konsumen non primer paling tinggi yaitu 0,55 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 0,13 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor kesehatan turun paling dalam yaitu minus 1,82 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus sebesar 1,49 persen dan minus 1,32 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRUS, SSTM, MTFN, LMPI, dan JGLE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SAPX, KREN, MDRN, CINT dan DAAZ.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.211.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 19,72 miliar lembar saham senilai Rp12,11 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 360 saham menurun, dan 359 tidak bergerak nilainya.

 


Bursa Asia

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 476,91 poin atau 1,21 persen ke 39.849,14, indeks Shanghai menguat 29,01 poin atau 0,85 persen ke 3.461,50, indeks Kuala Lumpur melemah 1,12 persen atau 1.602,08 poin ke posisi 1.602,08, indeks Straits Times menguat 16,45 poin atau 0,43 persen ke 3.809,27.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya